Warta

Lakpesdam NU Mesir Luncurkan Dua Buku

NU Online  ·  Rabu, 22 Oktober 2008 | 03:02 WIB

Kairo, NU Online
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Mesir menerbitkan dua buku baru berbahasa Indonesia bertajuk “Rekonstruksi Disiplin Keilmuan Islam” dan “Liberasi Abad Kegelapan: Potret Ulama Raksasa Era Skolastik yang Terlupakan.”

Buku pertama, Rekonstruksi Disiplin Keilmuan Islam berisi tentang sejarah permulaan bagi reformasi keagamaan dan kebangkitan jilid kedua. Buku ini digagas oleh generasi muda NU Mesir yang tengah merampungkan jenjang pendidikan S1 di Universitas Al-Azhar.<>

Menurut Ketua Lakpesdam NU Mesir Irwan Masduki, kaum muda penggagas buku ini bahkan baru menginjak usia 20-an dan berupaya meneruskan generasi Hasan Hanafi, Abid al-Jabiri, Muhammad Arkoun, Thayyeb Tizini, Shadiq Jalal al-Adhim dan pemikir Muslim terkemuka lainnya.

"Buku ini tengah menampilkan sebuah apresiasi para generasi baru pemikir Indonesia atas upaya dan gagasan proyek pembaharuan Arab kontemporer. Lebih dari itu, buku ini juga memantulkan hasrat mulia untuk menghidupkan kembali gerakan reformasi keagamaan dan kebangkitan dunia Islam,” kata Irwan di Kairo, Rabu (22/10).

Pemikir Muslim terkemuka Dr Hasan Hanafi menyampaikan apresiasinya pada buku karya anak muda NU itu. Dikatakannya, buku itu memuat ide besar dan gagasan mulia dan layak mendapat apresiasi yang hangat dari pelbagai kalangan.

“Sangat mungkin, di tangan merekalah persoalan imperialisme dan keterbelakangan umat Islam dapat terpecahkan. Dan pada bahu generasi muda ini, kebangkitan dunia Islam akan bersandar,” demikian Hasan Hanafi dalam pengantar buku itu.

Sementara itu buku kedua yang diterbitkan PCINU Mesir Liberasi Abad Kegelapan: Potret Ulama Raksasa Era Skolastik yang Terlupakan berupaya meruntuhkan klaim-klaim orientalis dengan menyuguhkan pemikiran-pemikiran progresif dan inklusif ulama raksasa prolifik yang hidup pada abad kegelapan.

“Konklusi buku ini dikukuhkan oleh statemen Bernard Lewis bahwa ‘menganggap tradisi keilmuan Islam telah gulung tikar pasca runtuhnya Baghdad adalah anggapan yang salah kaprah’,” kata Irwan Masduki. (nam)