Kurang Perhatian Pemerintah, Pesantren Salafiyah Bentuk MPS
NU Online · Rabu, 22 Juni 2011 | 09:22 WIB
Serang, NU Online
Dengan dasar rasa keperhatinan atas kondisi pesantren salafiyah yang berada di Propinsi Banten tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah, maka sejumlah kiai dan Ulama Banten mendeklarasikan terbentuknya "Majlis Pesantren Safiyah" (MPS).
Dalam deklarasinya, para santri dan kiai melakukan istighosah atau doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara dari ancaman bencana dan marabahaya serta untuk meningkatkan persatuan dan silahturahmi.
<>
Ketua Umum MPS KH Matin Syarkowi mengatakan, padahal jika melihat sejarah, pesantren salafiyah berdiri sebelum Republik Indonesia berdiri. Bahkan saat perjuangan kemerdekaan para kiai dan santri selalu berada di garis terdepan dalam menghadapi penjajah.
"Pasca kemerdekaan, pesantren salafiyah tidak diperhatikan, oleh karena itu, kami MPS harus tetap bertahan untuk memperjuangkan hak-haknya," ujar Ketua NU Kota Serang ini, Rabu (22/6).
Sejumlah Ulama dan kiai yang mendeklarasikan MPS beberapa bulan lalu itu yakni, Abuya KH Muhtadi Dimyati, KH Obing Surochman, KH Tb Wardi, KH Umaidi, KH Ariman Anwar, KH Hudri, KH Kurtubi Asnawi, KH Thohir Thoha, KH Muhammad Nasir, KH Shobri Man'us, KH As'ayari Amri, dan KH Jamaludin. Sebagai Ketua Umum MPS yaitu KH Matin Syarkowi, dan Sekretaris MPS adalah KH Wawang Munawar Halili.
Redaktur   : Mukafi Niam
Kontributor: Candra Zaini
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Jadilah Manusia yang Menebar Manfaat bagi Sesama
2
PBNU Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
3
Khutbah Jumat Hari Anak: Didiklah Anak dengan Cinta dan Iman
4
Khutbah Jumat: Ketika Malu Hilang, Perbuatan Dosa Menjadi Biasa
5
Khutbah Jumat: Menjadi Muslim Produktif, Mengelola Waktu Sebagai Amanah
6
Khutbah Jumat: Jadilah Pelopor Terselenggaranya Kebaikan
Terkini
Lihat Semua