Kunjungi PBNU, Dubes Saudi Tak Masalahkan Ziarah Kubur
NU Online · Kamis, 6 Mei 2010 | 09:26 WIB
Duta Besar Saudi Arabia untuk Indonesia Abdurrahman Mohammad Amiin Al Khayyat berharap persoalan perbedaan pendapat atau khilafiyah di antara umat Islam di bidang ibadah, seperti ziarah kubur, tidak menjadi penghalang dalam melakukan kerjasama di berbagai bidang.
“Yang terpenting kita saling memahami dan hormat-menghormati katanya,” dalam kunjungan ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta, Kamis (6/5). Turut bersama rombongan duta besar antara lain Direktur Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam Arab (LIPIA) Dr Abdullah al Hudaidh as Sulami.<>
Duta Besar Abdurrahman Mohammad Amiin dalam kesempatan itu berharap dapat mempererat hubungan dengan NU. Ia berharap NU sebagai organisasi Muslim terbesar menjadi benteng akidah umat Islam.
Menanggapi perbedaan pandangan tentang soal khilafiyah seperti tahlil dan ziarah kubur, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj di hadapan rombongan Duta Besar mengatakan, persoalan khilafiyah adalah hal-hal biasa yang tidak perlu diperdebatkan.
“Ziarah kubur itu persoalan sepele. NU tidak ada masalah dengan pihak-pihak yang tidak mau melakukan ziarah kubur. Yang mau silakan yang tidak juga tidak masalah,” katanya.
Said menjelaskan, dalam menjalankan Islam, NU tidak hanya berdasar pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, tetapi juga qoul ulama yang merupakan penjelasan dan terapan dari dua nash itu. “Tapi beberapa pihak lain mengatakan selain dua hal itu bid’ah. Dan NU tidak masalah kalau dikatakan bid’ah,” katanya.
Dalam kesempatan itu pihak Saudi Arabia menawarkan berbagai kerjasama dengan NU di bidang dakwah, pendidikan dan kesehatan.
Pihak Saudi juga telah menjadwalkan kunjungan Said Aqil dan PBNU ke Arab Saudi untuk bertemu dengan beberapa tokoh penting seperti menteri pendidikan, menteri urusan haji dan bahkan diusahakan akan dapat bertemu langsung dengan Raja Abdullah. (nam)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
3
Gus Yahya Dorong Kiai Muda dan Alumni Pesantren Aktif di Organisasi NU
4
MK Larang Wamen Rangkap Jabatan di BUMN, Perusahaan Swasta, dan Organisasi yang Dibiayai Negara
5
Pemerintah Perlu Beri Perhatian Serius pada Sekolah Nonformal, Wadah Pendidikan Kaum Marginal
6
KH Kafabihi Mahrus: Tujuan Didirikannya Pesantren agar Masyarakat dan Negara Jadi Baik
Terkini
Lihat Semua