Kontingen Kudus berhasil meraih juara umum pada lomba Pekan Olahraga dan Seni Maarif (Porsema) dan Olimpiade Sains & Ke-NU-an (OSK) yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan (LP) Maarif PWNU Jawa Tangah di Unwahas dari 21-24 Juni kemarin.
Berdasarkan perhitungan terakhir dari panitia, kontingen Kudus mampu meraiah 10 medali emas, 5 perak, dan 8 perunggu dari 24 cabang pertandingan yang dilombakan. Berdasarkan perolehan tersebut, anak-anak Kudus berhasil merebut piala bergilir yang sebelumnya diraih oleh Kota Pekalongan.<>
Di bawah kontingen Kudus disusul oleh kontingen Wonosobo. Hingga semua pertandingan berakhir, para kontingen Wonosobo berhasil meraih 6 medali emas dan 2 perunggu. Dengan demikian kontingen Wonosobo berhasil meraih peringkat kedua, meski dari 24 cabang pertandingan tingkat SLTP dan SLTA, awak Wonosobo hanya mengirimkan atlit untuk tingkat SLTP saja. Bahkan Porsema yang diadakan Semarang ini yang pertama kali diikuti.
Adapun untuk juara ketiga diperoleh oleh kontingen Pati, dari sekian cabang perlombaan yang diikuti, kontingen Pati berhasil meraih 5 medali emas, 4 perak, dan 7 perunggu. Semua pertandingan yang dimenangkan oleh anak-anak Pati adalah cabang olah raga dan seni, seperti tenis meja, bola volly, dan Hadlrah.
Ketua Pimpinan Wilayah Maarif NU Jateng, Mulyani M Noor mengatakan, dari berbagai even perlombaan yang diselenggarkan tersebut, anak-anak NU benar-benar memperlihatkan kemampuan-kemampuannya yang gemilang. Menurutnya, potensi-potensi tersebut jika dimaksimalkan akan menghasilkan kader-kader NU unggulan yang berbakat.
“Persoalan menang dan kalah itu sudah biasa dalam perlombaan, yang terpenting adalah kader-kader NU sudah ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa,” katanya di sela-sela penutupan Porsema ke VII dan Olimpiade Sains & Ke-NU-an (OSK) tahun ini.
Pembantu Rektor I Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Aminudin Sanwar mengatakan, bagi para atlit yang meraih juara I sampai III pada lomba Porsema tahun ini akan diberikan bebas SPP selama dua semester jika kelak meneruskan kuliah di Unwahas.
Sedangkan para kader NU yang hafal Al-Qur’an akan dibebaskan SPP selama masa studi delapan semester.
“Kami akan memberikan keringanan kepada kader-kader NU yang berbakat dalam keahliannya masing-masing,” katanya.
Atlit pada cabang olimpiade sains dan Ke-NU-an dari kontingen kota Pekalongan, Naila Saadah mengatakan, dirinya mengharapkan acara olimpiade sains terus diadakan, karena banyak teman-temanny yang berminat dalam dunia sains.
“Teman-teman di sekolah sering kali menjuarai lomba-lomba yang berhubungan dengan sains, tapi mereka tidak diberi fasilitas untuk mengembangkannya,” katanya. (min)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
6
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
Terkini
Lihat Semua