KPU Gelar Deklarasi Kampanye Damai
NU Online Ā· Rabu, 10 Juni 2009 | 22:20 WIB
Jakarta, NU Online
Deklarasi Kampanye Damai mewarnai awal-awal masa kampanye pilpres 2009 yang dirancang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), di Bidakara, Jakarta, Rabu (10/6). Dalam deklarasi tersebut hadir ketiga kandidat capres-cawapres, yaitu Megawati-Prabowo, SBY-Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Ā
Acara yang diawali oleh pergelaran seni itu memajukan orasi dari masing-masing kandidat. Puncak acara tersebut adalah deklarasi pemilu damai dan penandatanganan prasasti 'Pemilu Dalam Persaudaraan'. Dalam kegiatan ini, Ketua KPU H A Hafiz Anshary mengharapkan tahapan pilpres 2009 berjalan secara fair, tertib, damai, dan penuh persaudaraan. <<>/font>
Deklarasi itu mengandung lima makna yang intinya adalah memelihara nilai persatuan dan kesatuan. Hafiz juga menegaskan, dengan deklarasi ini, seluruh jajaran KPU dari pusat hingga ke daerah dan berbagai lembaga pendukung di dalam dan luar negeri, siap menjalankan pilpres 2009. ''Insya Allah, telah siap melaksanakan pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009,'' katanya.
Tepat pada pukul 19.20 WIB, kandidat capres-cawapres nomor urut 3 JK-Wiranto dan nomor urut 2 SBY-Boediono, serta nomor urut 1 Megawati-Prabowohadir di ruang Birawa, Bidakara, Jakarta.
SBY Imbau Rakyat Jangan Golput
Calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada lembaga yang bertugas menyelenggarakan pemilu, meskipun pemilu ada kekurangan namun tetap dinilai sukses.
"Terima kasih kepada KPU, Bawaslu yang saat pemilu meski mendapat kekurangan tapi pemilu berjalan damai," kata SBY dalam pidato sambutannya di acara deklarasi damai tersebut.
SBY menambahkan, pemilu pada hakekatnya juga merupakan regularitas demokrasi. Dia mengimbau rakyat agar dapat menggunakan hak pilihnya pada pilpres nanti.
"Rakyat betul-betul bisa menyampaikan aspirasinya, jangan jadi golput. Harapan kita semua pemilu berjalan langsung, jujur, bebas, dan rahasia serta tertib dan damai. Saya ingin mengajak berkompetisi beretika dan silahturahim itu indah meskipun bisa berbeda. Kita bisa menjalin sirahturahim kita," tutur pasangan Boediono ini.
Sedangkan pasangannya, Boediono, mengajak para peserta kampanye untuk memberikan contoh tauladan dengan menunjukan kepada rakyat bahwa kita bangsa yang santun dan bermartabat.
"Kita semua berharap suasana kompetisi kita dapat memberikan suri tauladan, contoh kepada rakyat sebagai bangsa yang santun dan menghargai satu sama lain," imbaunya.
JK Tutup Pidato dengan Berpantun
Ada yang berbeda dari pidato sambutan ketiga calon presiden di acara deklarasi kampanye damai yang diselenggarakan KPU. Yaitu calon presiden Jusuf Kalla yang tampaknya ingin membuat suasana lebih santai dengan melontarkan sebuah pantun.
"Bunga seikat terasa cantik, lebih cepat, lebih baik," ucap JK berpantun untuk mengingatkan slogan pasangan JK-Wiranto di pengujung pidatonya dalam acara deklarasi damai tersebut.
Pada pidatonya itu, JK menyampaikan harapannya agar pada pemilu presiden mendatang tidak akan ada campur tangan penguasa. Dia juga meminta kepada semua aparat Polri dan TNI agar bersikap netral, serta menjaga keamanan guna menjaga stabilitas keamanan negeri ini.
"Pemilu akan datang ditunjukkan untuk mencapai pemerintahan yang baik. karena pemerintahan yang baik dan dipercaya, dibentuk dengan kejujuran. Tapi sebaliknya pemerintahan yang dibentuk dengan ketidakjujuran tidak akan kuat dihadapan rakyat," kata JK.
Sedangkan Wiranto mengatakan, pemerintah saat ini sudah melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga rakyat IndonesiaĀ bisa menikmatinya.
"Tapi petuah bijak mengatakan, ke depan bangsa kita harus bisa lebih baik. Jangan hari esok lebih buruk dari kemarin," katanya yang disambut gemuruh para pendukungnya.Ā
Dia menambahkan jabatan adalah amanah dari rakyat yang harus dijalankan sebaik-baiknya. "Biarkan rakyat memilih dengan hati nurani. Agar hari esok lebih baik dari hari sekarang," ujar Wiranto. (rep/okz)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua