Warta

Kopontren harus Dikelola sebagai Institusi Bisnis, bukan Lembaga Sosial

NU Online  ·  Ahad, 16 Desember 2007 | 09:08 WIB

Jakarta, NU Online
Banyak koperasi pondok pesantren kurang bisa berkembang dengan baik sehingga tidak dapat menunjang pembiayaan dalam pesantren. Salah satu penyebab mandegnya adalah disebabkan pengelolaan kopontren sebagai lembaga sosial, bukan lembaga yang berorientasi pada bisnis.

Melihat kondisi ini, Induk Koperasi Pondok Pesantren (Inkopontren) yang merupakan organisasi yang mewadahi koperasi pondok pesantren berusaha merubah paradigma bahwa koperasi adalah lembaga bisnis yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan, namun dengan cara-cara yang baik.

<>

“Kita tidak dilarang kaya dalam Islam, caranya harus sesuai dengan ajaran agama dengan menggunakan prinsip kejujuran, amanah dan win-win solution,” kata Wakil Ketua Inkopontren Bina Suhendra seusai penutupan Rakernas Inkopontren yang berlangsung pada 13-15 Desember.

Sosialisasi akan perubahan paradigma ini akan terus dilakukan melalui berbagai pertemuan dan pelatihan yang dapat menambah wawasan dan keahlian para pengelola pesantren di seluruh Indonesia selama lima tahun mendatang.

Kembangkan Agrobisnis, Perdagangan dan Properti

Terkait dengan fokus bisnis selama lima tahun mendatang, Inkopontren akan mengarahkah pada sektor Agrobisnis, Perdagangan dan Properti yang selama ini sudah dijalani dan memberikan potensi keuntungan.

Ketua Inkopontren KH Thantowi Musaddad menjelaskan sector agrobisnis akan dibagi lagi menjadi sektor pangan maupun sektor non pangan seperti biodesel atau bioethanol yang saat ini memiliki pasar luas terkait dengan tingginya minyak bumi.

“Kami juga akan mengembangkan bisnis tepung tapioka yang memiliki pasar setengah trilyun,” tandasnya.

Untuk usaha property, saat ini sudah ada sejumlah kopontren yang memiliki unit bisnis pembangunan perumahan bersubsidi dan Inkopontren sendiri akan membentuk sebuah PT yang nantinya akan terjun dibisnis ini yang keuntungannya bisa digunakan untuk pengembangan Inkopontren.

Sektor perdagangan yang dikelola mencakup usaha dari hulu sampai dengan hilir sesuai dengan kemampuan masing-masing kopontren. Dalam hal ini, Inkopontren akan memfasilitasinya dengan pusat informasi berbasis teknologi informasi yang bisa diakses oleh para pembeli maupun menjual.

Rakernas ini diikuti oleh Puskopontren dan kopontren unggulan dari seluruh Indonesia. di luar arena, juga dipamerkan sejumlah produk unggulan yang sudah dihasilkan oleh kopontren. (mkf)