Kongres Anti-Islam Kontraproduktif dengan Dialog Antaragama
NU Online · Jumat, 22 Agustus 2008 | 01:48 WIB
Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, menganggap rencana Kelompok Pro-Koln untuk menggelar kongres anti-Islam di Cologne, Jerman, pada 19-20 mendatang akan kontraproduktif dengan semangat dialog antaragama.
"Rencana apa pun untuk menyelenggarakan kongres anti-Islam akan kontraproduktif dengan dialog antaragama yang juga melibatkan negara-negara Eropa," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah di Jakarta, Kamis (21/8).<>
Menurutnya, pemerintah Indonesia, bersama dengan negara-negara anggota ASEAN dan negara-negara lain melalui hubungan bilateral, telah berperan aktif dengan menggelar berbagai dialog antaragama dan budaya. Dialog tersebut, katanya, adalah untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada serta menghindari adanya kesalahpahaman.
"Kita berharap akan ada kepekaan (dari sebagian panitia penyelenggara kongres) karena even tersebut hanya akan memperburuk kesalahpahaman," terang Faizasyah.
Pihaknya mengatakan, pemerintah Jerman hingga kini belum memberikan konfirmasi mengenai rencana Kelompok Pro-Koln untuk menggelar sebuah kongres.
"Jadi, kita telah mendengar rencana (Kelompok Pro-Koln) itu hanya dari laporan berita," katanya.
Pekan lalu, Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengungkapkan keprihatinannya yang mendalam mengenai rencana Kelompok Pro-Koln untuk menggelar kongres anti-Islam.
Dalam pernyataan tertulisnya, OKI mengatakan bahwa tujuan kongres adalah untuk meningkatkan sentimen anti-Islam di Eropa yang pada akhirnya akan mengancam perdamaian dan harmoni di antara komunitas Eropa.
OKI juga berharap seluruh elemen masyarakat di Jerman dan belahan Eropa lainnya untuk menentang keras rencana kongres tersebut dan menolak kebencian dan rasisme. (dar)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua