Kiai Said Nyatakan Siap Dikritik

Jakarta, NU Online
Kepengurusan NU hasil muktamar ke-32 di Makassar 2010 telah berjalan lebih dari setahun, banyak hal baru telah dicapai, banyak tugas berat masih menanti. Meskipun demikian, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menyatakan dirinya terbuka dalam menerima masukan dan kritikan yang membangun.

“Saya terbuka soal kritik. Silahkan mengkritik saya, asal jangan mengkritik NU, nanti bisa kualat,” katanya dihadapan komunitas NU Circle di gedung PBNU, Rabu (3/8).
<>
Ia menyatakan, tak mudah untuk mengurusi NU, dan banyak persoalan yang dihadapi saat ini merupakan persoalan lama yang belum terselesaikan.

Dijelaskannya, anggota NU memang banyak, sekitar 70 juta jika merujuk pada hasil survey LSI, tetapi ini merupakan perhitungan kasar. Jika separuhnya saja, atau 35 juta yang aktif dan memiliki komitmen pada perjuangan NU, hasilnya sudah akan luar biasa.

“Orang NU itu memiliki ikatan yang kuat dan tak bisa digesar, baik yang aktif maupun yang tidak aktif, kalau tradisi keagamaannya dihina, bisa marah,” jelasnya.
 
Dihadapan para professional NU tersebut, ia menyampaikan, ajaran NU berupa tasamuh dan tawazun butuh pengorbanan yang besar. Ia mencontohkan, kecenderungan orang untuk mengikuti ekstrim, baik kanan atau kiri. Demikian pula, menjaga perkawinan supaya utuh merupakan hal yang sulit, dibandingkan dengan cerai.

“Cerai itu gampang, yang sulit bagaimana mempertahankan pernikahan, bertengkar itu gampang, yang sulit bagaimana menjaga ukhuwah, karena itu kita berkorban, berkorban untuk tidak mengikuti ekstrim,” paparnya. 

Upaya dakwah yang dilakukan NU, katanya, tidak sekedar menyampaikan halal dan haram, yang jika ini dilakukan, akan membuat masyarakat lari, tetapi bagaimana membumikan ajaran langit. “Dari fikhul ahkam, menuju fikhuddakwah, dan menjadi fikhul hikmah,” tuturnya.

Penulis: Mukafi Niam