Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengakui bahwa NU dan Libya bisa sejalan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai sudut kehidupan penduduk Libya seperti mencintai Alqur’an dan Hadits, menghormati ahlubait, mencintai para Wali dan Ulama, dan menganut paham ahlusunnah wal jamaah dalam tradisi bermazhab.
Hal itu disampaikannya sesaat setelah mengikuti forum rapat internal kepengurusan World Islamic Call Council (WICC), Selasa (12/10 ).<>
“Libya dan NU itu sejalan. Tidak ada yang berbeda. Itu terlihat dalam konteks pemahaman keislamannya seperti cinta Al Qur’an, cinta Ahlu Bait, hormat pada para Wali dan Ulama, dan menganut paham ahlusunnah wal jamaah,“ katanya.
Kang Said menambahkan, cara berfikir masyarakat Libya juga tidak jauh beda dengan apa yang dianut Nahdliyin Indonesia dalam memahami Islam. Yang berbeda hanyalah dalam bidang hukum atau fiqh saja. Dimana mereka mayoritas menganut mazhab Maliki.
Libya secara umum seperti negara-negara muslim lainnya. Baik cara berfikir maupun dalam praktek keislaman. Layaknya di Indonesia, penduduk Libya juga ziarah kubur, baca tahlilan, yasinan, dan maulidan. Bahkan Libya lebih mengagungkan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dari negara-negara Islam lainnya. Setiap tahunnya, Libya mengundang tokoh-tokoh dunia Islam untuk bersama-sama memperingati hari agung tersebut. (mad)
Terpopuler
1
Timnas Indonesia VS Uzbekistan Malam Ini, Tentukan Tiket ke Olimpiade Paris 2024
2
Piala Asia U-23, PBNU Gelar Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan Terbuka untuk Umum
3
Dua WNI Ini Gowes Sepeda 8 Bulan Demi Nonton Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
4
Indonesia vs Uzbekistan U23: Keseruan Nobar di PBNU
5
Apakah Kremian dapat Membatalkan Wudhu dan Wajib Istinja?
6
GP Ansor dan PSTI Gelar Nobar Indonesia Vs Uzbekistan, Dihadiri 2 Legenda Timnas
Terkini
Lihat Semua