Warta

KH Tolchah Hasan Kritik Khutbah Jum'at yang Tak Visioner

NU Online  ·  Jumat, 17 Juli 2009 | 06:26 WIB

Depok, NU Online
Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof DR KH Tolchah Hasan menyampaikan kritik kepada para khotib yang menyampaikan materi khutbah yang tidak visioner. Menurutnya, materi khutbah Jum'at harus aktual dan menyentuh kebutuhan hidup umat Islam, baik dalam meningkatkan ketaqwaan maupun kesejahteraan.

Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Masjid Al-Hikam di lokasi Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II, Depok, Jum'at (17/7). "Gaya para khotib saat khutbah bisa macem-macem, tapi materinya harus visioner," katanya<>.

Kiai Tolchah mengaku sering menjumpai khutbah yang kurang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Khotib kelihatan tidak mengerti kebutuhan para jamaah.

"Hasil penelitian saya, beberapa materi dakwah yang disampaikan para khotib juga sering tidak satu visi dengan para jamaah shalat Jum'at. Para jamaah juga kelihatan tidak tertarik dengan materi khutbah. Kalau sudah begini biasanya para jama'ah mulai batuk-batuk," katanya bergurau.

Menurutnya, khutbah yang baik harus bisa memadukan antara dua unsur, yakni peningkatan ketaqwaan dan kesejahteraan. Saat ini diperlukan materi khutbah yang terkat berbagai hajat hidup masyarakat seperti mengenai kesehatan, lingkungan dan ekonomi.

"Khutbah yang disampaiakan pada zaman Nabi itu tidak terlalu panjang namun mandi (mengena, red)," katanya.

Kiai Tolchah didampingi pemimpin Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II KH Hasyim Muzadi dalam kesempatan itu melakukan pemukulan bedung sebagai pertanda peresmian masjid Al-Hikam sekaligus tanda akan dimulainya shalat Jum'at untuk pertama kalinya di masjid ini.

"Saya berharap masjid ini bisa menjadi pelopor khutbah yang visioner. Dalam waktu setahun misalnya, khutbah di Masjid Al-Hikam ini bisa dibukukan dalam buku kumpulan khutbah yang baik," kata Kiai Tolchah saat memberikan sambutan. (nam)