KH Said Aqil Siradj: Program Internasionalisasi Aswaja NU Harus Dilanjutkan
NU Online · Kamis, 25 Maret 2010 | 10:50 WIB
Upaya internasionalisasi ajaran ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja) ala Nahdlatul Ulama yang telah dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada periode 2004-2009 harus dilanjutkan pada periode kepengurusan mendatang.
Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj mengatakan, NU telah tampil ke pentas internasional dengan mengembangkan berbagai ajaran dan nilai yang dibawakan oleh para ulama salafus shalih terdahulu.<>
“Upaya internasionalisasi Aswaja an-Nahdliyan yang telah dilakukan oleh KH Abdurrahman Wahid dan dilanjutkan oleh KH Hasyim Muzadi harus dilanjutkan pada periode berikutnya, siapapun yang terpilih menjadi ketua umum PBNU nanti,” kata Said Aqil kepada wartawan di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Kamis (25/3).
Melalui forum Interational Conference of Islamic Scholars (ICIS) atau forum pertemuan ulama dan cendekiawan muslim dunia yang telah diselenggarakan selama tiga kali, dan berbagai forum internasional lainnya yang diselenggarakan PBNU, telah mengangkat nama baik NU di mata dunia.
“Sekarang ini NU hanya dikenal sebagai organisasi Islam terbesar, tapi tampil sebagai organisasi yang membawa ajaran yang kuat dan bisa disumbangkan untuk mengatasi berbagai persoalan di dunia,” kata alumni Universitas Ummul Qura Makkah itu.
Melalui ICIS NU dan berbagai forum dan silaturrahmi tingkat internasional, NU juga telah menjalin komunikasi dengan bebagai elemen di dunia Muslim yang lintas madzab dan lintas negara, namun demikian NU tidak kehilangan jati dirinya sebagai penganut ahlussnnah wal jamaah (Aswaja).
Menurut Said Aqil, Ketua PBNU yang membidangi urusan beasiswa Timur Tengah, keberhasilan NU berkiprah di kancah internasional juga didukung oleh kemasyhuran sejumlah ulama pesantren di Timur Tengah seperti Syekh Nawawi Al-Bantani, Syekh Arsjad Al-Banjari, dan Syekh Ihsan Jampes.
Sementara itu dalam siding pleno penyampaian pemandangan umum dari pengurus wilayah (PWNU) seluruh Indonesia atas laporan pertangungjawaban PBNU, memang salah satu pusat perhatian muktamirin adalah program-program internasional yang dijalankan oleh PBNU.
Seperti PWNU Jawa Tengah dalam pemandangan umumnya mengatakan, ICIS yang telah diselengarakan oleh PBNU dan dihadiri oleh para ulama dari berbagai negara merupakan prestasi besar.
“Kita harus mengakui bahwa ICIS merupakan prestasi luar biasa yang belum dilakukan pada kepengurusan sebelumnya,” kata Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah Samsuddin Asrofi dalam penyampaian pemandangan umumnya.
Keberhasilan lain yang telah dicapai oleh PBNU, kata Samsuddin, adalah pendirian Pengurus Cabang Istimewa atau PCINU di luar negeri yang kini telah mencapat 15 PCINU. Selain berfungsi sebagai kepanjangan tangan NU di kancah internasional, PCINU berfungsi menyiapkan kader ulama dan cendekiawan NU yang berwawasan global.
PWNU Jawa Timur dalam pemandangan umumnya menyampaikan, keberhasilan PBNU membawa NU ‘go international’ harus diakui sebagai cacatan khusus yang positif dan perlu dilanjutkan pada periode kepengurusan berikutnya. Secara khusus PWNU Jawa Timur juga mennyampaikan pernghargaan kepada ketua umum PBNU periode 2004-2009 KH Hasyim Muzadi atas keberasilannya melakukan internasionalisasi ajaran NU. (nam)
Terpopuler
1
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
2
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
3
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
4
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua