Warta

KH Said Aqil Kunjungi Pelayanan NU untuk Korban Merapi

NU Online  ·  Jumat, 3 Desember 2010 | 06:11 WIB

Yogyakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melakukan kunjungan ke Yogyakarta untuk melihat aktifitas pemberian bantuan pada korban Merapi yang dilakukan oleh Lembaga Penanganan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBINU) bersama dengan PWNU Yogyakarta, PCNU setempat dan badan otonom NU.

Area yang dikunjungi kali ini adalah Pesanten yang diasuh KH Masrur, Al-Qodir, Cangkringan, Sleman, Jum’at, (03/12/2010). Di lokasi tersebut, tim NU memberikan bantuan family kits, school kits serta peralatan pompa air yang diserahkan secara langsung kepada perwakilan masya<>rakat.

Secara keseluruhan, bentuk bantuan yang diberikan meliputi bantuan kebutuhan fisik, layanan kesehatan, terapi psikologis melalui pendekatan keagamaan serta hiburan dan pemberian alat sekolah bagi anak-anak.

Kegiatan LPBI-NU yang merupakan hasil kerjasama dengan AusAID ini telah berlangsung sejak 25 November sampai dengan 10 Desember 2010 dan berlangsung di 16 desa di kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Magelang Jateng. desa tersebut diantaranya di balai desa Wonokerto, Turi, Balai desa Sariharjo Ngaglik, PP. Darul Hikmah, Banjarsari Turi Sleman, Paten Tridadi Sleman, dan Kiaran Wukirsari, Cangkringan, desa Ngargosuko, desa Gondang, desa Senden, dan sebagainya. Diharapkan, bantuan ini mampu menjangkau 4300 pengungsi.

Sejumlah kegiatan yang dilakukan di lokasi-lokasi tersebut diantaranya pemberian terapi bermain, menggambar bagi anak-anak, tadabur alam, perpustakaan keliling, pengajian, pemberian bantuan, pengobatan umum, pengobatan gigi, sulap dan badut, konsultasi kejiwaan, dan nonton film bersama.

Sementara itu, kebutuhan harian pengungsi yang diberikan meliputi selimut, tikar lipat, kantong sampah, pembalut wanita, popok bayi, pakaian dalam pria, pakaian dalam wanita, biskuit, air minum gelas dan bubur bayi.

LPBINU juga menyediakan peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi, shampoo dan sejenisnya serta perlengkapan kesehatan ringan seperti minyak kayu putih, minyak talon, balsam, masker dan lainnya. Pada setiap lokasi juga disediakan tangki air bersih berkapasitas 2000 liter untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Sarana air bersih mendapat prioritas mengingat belum tercukupinya kebutuhan vital ini.

Sementara itu, anak-anak sekolah mendapatkan bantuan berupa tas kain berlambang NU, buku tulis, buku gambar, pulpen, pensil HB, penghapus pensil, penggaris dan rautan.

Kiai Said mengungkapkan PBNU melalui seluruh perangkat organisasinya akan terus memberikan dukungan pada para pengungsi karena sudah menjadi tanggung jawab moral NU untuk membantu, apalagi mengingat banyak diantara yang menjadi korban merupakan warga NU.
“Kami telah menginstruksikan perangkat organisasi NU di seluruh Indonesia untuk memberikan bantuan para korban bencana alam, di Merapi, Mentawai dan Wasior. Dukungan yang kami berikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” katanya.

Ketua LPBINU Avianto Muhtadi menjelaskan, bantuan-bantuan yang diberikan merupakan upaya-upaya pemenuhan kebutuhan dasar bagi pengungsi berupa sarana dan prasarana, kesehatan, psikososial atau penyembuhan trauma dan pemberian kebutuhan peralatan sekolah.

Ia juga menegaskan, PBNU akan terus terlibat dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pemulihan di Merapi, bahkan hingga setelah pasca pemulihan LPBINU akan melakukan serangkaian kegiatan pelatihan dan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pengurangan risiko bencana baik yang bersifat pencegahan, mitigasi maupun kesiapsiagaan sehingga masyarakat khususnya nahdliyin bisa lebih siap.

Ditambahkan oleh Avianto, akan ada doa bersama masyarakat terdampak oleh MWCNU yang difasilitasi LPBINU pada akhir kegiatan tanggap darurat. Selain itu bila selesai semua kegiatan tanggap darurat akan dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan yang telah dilakukan sehingga diharapkan akan didapatkan refleksi dan pembelajaran dikemudian hari. (mkf)