Ketua IPNU: Pengkaderan dengan Penguatan Visi Kepelajaran
NU Online · Sabtu, 26 Maret 2005 | 02:54 WIB
Jakarta, NU Online
Sebagai konsekuensi dari perubahan nama Ikatan Putra NU menjadi Ikatan Pelajar NU, maka visi dan pola pengkaderan yang dilakukan diarahkan pada penguatan visi kepelajaran para kader IPNU.
“Keseluruhannya isi pengkaderan ke depan bertumpu pada visi penguatan kepelajaran yang berorientasi pada penguatan SDM sampai pada penguatan basis ideologi kader,” tandas ketua IPNU Mujtahidur Ridho kemarin.
Ketika namanya masih Ikatan Putra NU, maka cakupan garapannya sangat luas sedangkan saat ini segmen garapannya santri dan pelajar sehingga lebih fokus. Dengan demikian sudah ada pembagian garapan yang jelas dimana IPNU dan IPPNU menggarap segmen pelajar dan santri sedangkan Ansor dan Fatayat menggarap segemen pemuda.
Edo, panggilan akrab ketua IPNU tersebut menjelaskan bahwa selain menggarap segmen pelajar secara umum yang belum tersentuh oleh IPNU, bagi pelajar yang sekolah di LP Maarif, mereka seluruhnya diwajibkan untuk mengikuti pelatihan kader IPNU.
Terdapat beberapa tahapan dalam pelatihan kader IPNU yang diawali dengan masa kesetiaan anggota (Makesta) selanjutnya, latihan kader muda, latihan kader utama, pelatihan pelatih 1 dan pelatihan pelatih 2.
Saat ini buku pedoman pengkaderan tersebut akan dilaunching pada bulan April ini. Untuk menghasilkan buku ini, telah dilakukan beberapa kali workshop yang meliputi workshop tim pengkaderan IPNU dengan tim pelatih Lakpesdam, kedua workshop dengan beberapa narasumber eksternal dan yang ketiga pematangan terakhir dengan tim pelatih dari tingkat wilayah yang akhirnya diputuskan pada Rakernas IPNU di Riau pada Juni 2004.
Buku ini sidahkan waktu Rakernas, sebelumnya sudah dilakukan workshop selama tiga kali. Pertama di lakukan oleh tim pengkaderan IPNU dengan tim pelatih Lakpesdam, kedua workshop dengan beberapa narasumber dari eksternal dan yang ketiga untuk pematangan terakhir dengan tim pelatih dari tingkat wilayah. Finalnya diputuskan di rakernas di riau pada Juni 2004.
Buku ini terdiri dari beberapa bagian, diantaranya tentang sejarah IPNU, kedua tentang metodologi pengkaderan dan yang ketiga masuk pada beberapa tahap pengkaderan.
Ke depan, dalam upaya penguatan SDM, juga akan dikembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anggota IPNU sesuai dengan kapasitasnya. “Ketika memasuki latihan kader utama, akan ada perlakuan khusus untuk mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing anggota,” tandasnya.(mkf)
Terpopuler
1
Gus Yahya Sampaikan Selamat kepada Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia
2
Menbud Fadli Zon Klaim Penulisan Ulang Sejarah Nasional Sedang Uji Publik
3
Guru Didenda Rp25 Juta, Ketum PBNU Soroti Minimnya Apresiasi dari Wali Murid
4
Khutbah Jumat: Menjaga Keluarga dari Konten Negatif di Era Media Sosial
5
PCNU Kota Bandung Luncurkan Business Center, Bangun Kemandirian Ekonomi Umat
6
Rezeki dari Cara yang Haram, Masihkah Disebut Pemberian Allah?
Terkini
Lihat Semua