Kesehatan Balita Menjadi Modal Dasar
NU Online · Ahad, 15 April 2007 | 06:32 WIB
Makassar, NU Online
Kesehatan anak yang berusia di bawah lima tahun (Balita) merupakan modal dasar dalam pembangunan negeri ini. Betapa penting setiap keluarga untuk menjaga balitanya agar terhindar dari bebagai macam penyakit, termasuk kekurangan gizi karena gizi yang baik menentukan kualitas para kader bangsa di masa mendatang.
Hal ini mengemuka dalam acara Pelatihan Pendampingan Penanganan Gizi Buruk untuk Kader Posyandu Se-Kota Makassar yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Asuhan Dini Tumbuh Kembang Anak (ADITUKA MASLAHAT) Makassar, Sabtu (14/4) bertempat di Gedung Pusat Kegiatan Nahdlatul Ulama Sulawesi Selatan, jalan Perintis Kemerdekaan KM. 9 Makassar. Lembaga ini merupakan bentukan kerja sama antara NU Sulawesi Selatan dan Plan Internasional.
<>Hadir dalam acara ini sekaligus membuka Acara Pelatihan Pendampingan Penanganan Gizi Buruk untuk Kader Posyandu Se-Kota Makassar H. Abdul Kadir Ahmad, Ketua Tanfidziyah Makassar, selaku Direktur ADITUKA MASLAHAT Makassar. Sebagai pemateri mewakili Walikota Makassar adalah Amiruddin Semma yang juga merupakan salah satu Dosen pada perguruan tinggi swasta di Makassar.
Data yang diterima oleh Kontributor NU Online Makassar Syaiful Akbarius Zainuddin menunjukkan bahwa masih terdapat 70 % masyarakat miskin kota yang taraf hidupnya masih dibawah standar.
Menurut Amiruddin, masyarakat harus menekankan empat aspek utama dalam menjaga agar masyarakat kita khususnya anak-anak terbebas dari kendala Gizi Buruk. Pertama, upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam bidang ekonomi. Hal ini sangat berhubungan dengan apa yang dapat dibeli untuk memenuhi kebutuhan akan gizi. Selain itu ujarnya bahwa akses informasi ekonomi harus lebih mudah didapatkan oleh masyarakat agar keinginan dalam pemenuhan kebutuhan akan lebih mudah didapatkan.
Kedua, Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang betapa pentingnya arti gizi dalam kesehatan. Pengetahuan yang dimaksud dapat didapatkan dimana saja baik itu melewati sarana media cetak maupun media visual. Dan ini tidak semata merupakan tanggung jawab Pemerintahan Kotamadya dalam hal ini Bapak Walikota, namun merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat, terutama organisasi NU.
Ketiga, instansi yang berwenang dalam bidang kesehatan harus menjamin ketersediaan obat yang mencukupi akan adanya dampak gizi buruk untuk balita. Sebab antisipasi awal yang harus disiapkan apabila adanya kasus gizi buruk adalah obat yang bisa mengurangi rasa sakit yang diderita oleh anak balita penderita gizi buruk.
“Keempat, masyarakat selayaknya harus menanamkan sifat hidup sederhana serta senantiasa menjaga lingkungan sekitar agar ekosistem yang ada dalam lingkungan tempat hidup masyarakat menjadi lebih sehat,” kata Amiruddin.
Hadir juga sebagai pemateri adalah Andi Besse Marda Yusuf yang merupakan aktivis Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan yang juga sebagai Ketua Umum Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (HIMPAUDI) Sulawesi Selatan. Dia mengemukakan, betapa pentingnya pendidikan bagi anak sejak usia dini, pendidikan terhadap anak dapat berjalan dengan baik bila terpenuhi gizi yang dikonsumsi.
Pemenuhan gizi yang dimaksud adalah dengan istilah Gizi yang seimbang. Bila dulu ada istilah 4 Sehat 5 Sempurna maka zaman sekarang istilah tersebut berubah menjadi pemenuhan Gizi yang seimbang. Mengapa hal ini diwajibkan, sebab gizi seimbang berhubungan dengan umur harapan hidup, pendapatan perkapita, tingkat pengetahuan keluarga yang nantinya menjamin kelangsungan hidup anak-anak yang merupakan tulang punggung dan generasi pelanjut. “Terutama dalam membangun Kota Makassar yang kita cintai ini,” ujar Andi Besse.
Acara yang diikuti oleh utusan dari masing-masing Posyandu yang berada dalam 14 kecamatan dalam wilayah Kota Makassar ini berlangsung dengan tertib dan lancar serta dibukanya forum diskusi untuk mencari format ideal dalam mengfungsikan Posyandu.
Pada sesi penutupan, Kadir Ahmad mengingatkan agar ketika para utusan kembali ke masing-masing Posyandu agar kiranya lebih meningkatkan perhatian kepada warga masyarakat khususnya anak-anak balita yang apabila menderita Gizi buruk maka segera melaporkan ke Instansi yang berwenang sekaligus membawa ke Rumah sakit agar segera mendapatkan perawatan, tandasnya.(saz/nam)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
5
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua