Tegal, NU Online
Kerukunan hidup antar umat beragama menjadi modal nasionalisme Indonesia yang berdasar Pancasila dan ber-bhinneka tunggal ika.
“Masalah kerukunan selama ini tengah porak poranda. Banyak warga negara kita yang mengoyak-oyak agama orang lain,” kata Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid di Tegal Rabu sore (19/9) lalu, dalam acara buka puasa bersama.
<>Acara tersebut bertempat di Aula Kantor Sekretariat MAKIN di Jalan Veteran Tegal atas kerjasama dengan umat Konghucu setempat dengan mengusung tema: Melalui Puasa Ramadan, Kita Tumbuhkan Kembali Semangat Berbangsa dan Bernegara.
Mantan Ibu Negara itu juga mengadakan sahur keliling bersama mitra-mitra dari lintas agama dan lintas daerah.
Menurut Sinta kegiatan tersebut didasari oleh keprihatinannya terhadap nasionalisme bangsa Indonesia yang kian tergerus oleh berbagai masalah yang dihadapi; dari mulai politik, sosial, sampai bencana yang beberapa kali datang melanda.
Melalui kegiatan seperti itu dirinya berharap akan mampu membangun indahnya kebersamaan dan kerukunan antar umat beragama sebagai salah satu bentuk rasa nasionalisme berbangsa dan bernegara.
“Bahwa kita bisa tetap menjalankan kewajiban agama kita di tengah kita bangun kerukunan hidup antar umat beragama. Sedang nasionalisme merupakan modal dasar tercapainya kemajuan bangsa dan negara ini,” lanjutnya.(fei)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
5
PBNU Minta PPATK Tak Ambil Kebijakan Serampangan soal Pemblokiran Rekening Menganggur
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua