Warta

Kepemimpinan Kharismatik Masih Diperlukan pada Ormas Keagamaan

NU Online  ·  Selasa, 6 Juli 2010 | 10:17 WIB

Yogyakarta, NU Online
Model kepemimpinan kharismatika yang mengandalkan kharisma seseorang ternyata masih cukup efektif untuk menjalankan roda organisasi, terlebih pada saat situasi genting yang memerlukan pengembilan keputusan cepat dan dukungan dari massa pengikut.

“Model seperti Gus Dur ternyata cukup efektif dan lancar. Ia memperoleh dukungan yang kuat dari anggotanya,” kata Prof Hyung Jun Kim, ahli antropologi budaya dari Kangwan National University Korea kepada NU Online disela-sela muktamar ke-46 Muhammadiyah di Yogyakarta.<>

Selama ini terdapat kesan bahwa gaya kepemimpinan yang mengandalkan kharisma merupakan model kepemimpinan tradisional sehingga banyak organisasi modern yang menghindarinya dan lebih mengandalkan pola kepemimpinan kolegial.  Pada zaman dahulu, kharisma identik dengan kekuatan supranatural, tetapi sekarang pandangan tersebut sudah berubah.

Kepemimpinan kolegial ternyata juga menyimpan masalah mengingat pandangannya bersifat tengah-tengah karena harus mengakomodasikan seluruh anggota. Disisi lain, banyak masalah yang membutuhkan keberanian dan tindakan cepat, yang hanya bisa dilakukan melalui kepemimpinan kharismatik.

Di negara-negara Barat, yang selama ini dikesankan berfikir rasional, ternyata para pemimpin yang memiliki kharisma mampu menjalankan tugas dan kebijakannya lebih efektif dan lancar karena ia memiliki kemampuan untuk membuat orang lain mengikuti apa yang diinginkannya. (mkf)