Warta

Kenakan Jilbab, Dipecat dari Walt Disney

NU Online  ·  Kamis, 27 Mei 2004 | 01:09 WIB

Florida, NU Online
Seorang muslimah dikeluarkan dari perusahaan terkenal di  Amerika Serikat,  Walt Disney, karena selama bekerja selalu mengenakan jilbab. Perempuan  tidak mujur  itu adalah Aisyah (32 th), yang  tidak dapat berbuat apa-apa atas perlakuan diskriminatif tersebut. Demikian dilaporkan AP, kemarin.

Menurut juru bicara Walt Disney Veronica Climuns, perusahaan melarang semua penutup kepala, kecuali topi. Dengan demikian, jilbab atau apapun  yang menutup kepala harus dilepaskan. AP melaporkan, Aisyah bersikeras memakai jilbab meskipun perusahaan mengancam akan mengeluarkannya bila ia terus memakai jilbab itu.

<>

Aisyah telah bekerja di Walt Disney yang kantor pusatnya ada di Florida sejak tahun 1997. Ia mulai memakai jilbab pada tahun 2002 sepulang dari liburan. Karena jilbabnya itu, ia kemudian dimutasikan ke bagian penjualan. Akibatnya, pendapatannya turun dari 700 dolar setiap minggu menjadi 40 dolar.

Aisyah mengatakan, dirinya akan mengajukan gugatan atas pengeluaran ini. Ia juga menegaskan tidak akan melepaskan jilbabnya, karena itu adalah perintah Allah. Dirinya juga merasa tak melanggar hukum Amerika apa pun tentang hal ini.

Kaum muslimin di AS kian mendapat penekanan sejak AS mengumandangkan perang terhadap terorisme. Mereka juga tidak dapat membedakan antara topi dan jilbab yang mempunyai makna  khusus bagi seorang muslim.

Sejak beberapa tahun terakhir, secarik kain ini menjadi banyak keluhan. Di Perancis dan Jerman, bahkan telah menjadi keputusan negara untuk melarang mengenakannya. Kita tidak dapat menerka dengan tepat mengapa  negara Barat sedemikian represif kepada  muslim, yang jelas kita menolak kebijakan yang tidak bijak itu. (MA/ap)