Warta

Kekalahan Hasyim Bukan Kekalahan NU

NU Online  ·  Selasa, 28 September 2004 | 14:49 WIB

Jakarta, NU Online
kekalahan yang dialami pasangan Mega Hasyim dalam pilpres bukan berarti kekalahan NU karena Hasyim maju atas nama pribadi bukan atas nama NU. Dalam hal ini, posisi NU tetap netral.

“Kekalahan saya bukan kekalahan NU, yaa mungkin secara morallah, ada ketua NU nyalon kok kalah, tapi itu sebenarnya kita tidak hanya melihat kalah menang,” tandasnya ketika ditemua wartawan seusai acara launching beasiswa PBNU wilayah Timur Tengah (28/09).

<>

Hasyim menambahkan bahwa ia sudah bersyukur bisa masuk putaran II. “Kita sudah jadi finalis itu sudah alhamdulillah, jadi tidak usahlah ini dianggap sebagai kekalahan NU.
Sebut saja kekalahan kolektif dari seluruhnya yang tergabung sehingga tidak ada rasa kecewa, gelisah. Ini perlu agar tidak terlalu lambat rekonsiliasi nasional,” tandasnya.

Berkaitan dengan menyebarnya suara NU dalam pemilu legislatif dan pemilu presiden mantan ketua umum PWNU Jatim berpendapat bahwa dalam dunia politik memang warga NU tidak bisa disatukan dalam satu suara karena memang pluralisme dalam tubuh NU sudah mengakar. Inilah yang menyebabkan tidak adanya perpecahan di NU walaupun ada perbedaan.

“NU dibiarkan begini dalam pemilihan. NU hanya disatukan dalam akidah, ritual, masalah nilai agama dan masalah agama secara utuh, tetapi pilihan politik, biarkan saja secara plural,” tandasnya.

Proses rekonsiliasi yang terjadi di tubuh NU pasca pilpres akibat perbedaan pendapat yang ada sifatnya kultural saja dan akan terjadi secara alamiah melalui berbagai pertemuan sosial seperti tahlilan, sunatan, atau istighotsah yang mempertemukan warga NU. Namun demikian, Hasyim menilai bahwa untuk rekonsiliasi yang sifatnya nasional, ini merupakan tanggung jawab kepala negara.(mkf)