Kasus Lumajang, PBNU Segera Bentuk Tim Invenstigasi
NU Online · Ahad, 30 November 2003 | 13:02 WIB
Jakarta, NU.Online
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) Muhyidin Arubusman menyatakan PBNU akan segera membentuk Tim Investigasi untuk mencari tahu pesoalan yang sesungguhnya dibalik peristiwa pembunuhan kyai NU-PKB di Lumajang dan Jember, Jawa Timur.
“Kita cari tahu bagaimana sesungguhnya peristiwa itu terjadi. Kita sedang kontak dengan PWNU dan PCNU di daerah membahas masalah tersebut. Kita mengkaji apa ada unsur politik atau kriminal murni. Hasilnya nanti kita akan umumkan pada pers,” tutur Muhyidin
<>Muhyidin, menengarai peristiwa Lumajang dan Jember jelas ada upaya tersembunyi dari kelompok tertentu untuk mendiskreditkan NU. Banyak kelompok khawatir dan terancam oleh kekuatan NU. Kelompok tersebut tidak senang, jika organisasi yang didirikan Khadratus Syech KH Hasyim As’ari ini, solid dan besar.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum PB PMII ini menegaskan, sebagai organisasi Islam terbesar di tanah air, NU selalu menjadi objek kepentingan kelompok tertentu. Kelebihan tersebut, lanjutnya, sangat menggiurkan sekaligus menjadi kekhwatiran bagi banyak pihak. “NU yang memiliki masa besar dan signifikan di Indonesia tentu menjadi rebutan bagi kepentingan politik maupaun non politik. Sehingga banyak kelompok merebut simpati sekaligus mengacaukan NU agar tidak solid,” ungkapnya.
Secara pribadi, Muhyidin mensinyalir peristiwa dengan modus mirip kasus Banyuwangi itu, ada hubungannya dengan politik. Menjelang pemlilu yang sudah mulai hangat, semua kemungkinan bisa saja terjadi. “Kalau dilihat dari pengalaman masa lalu, seperti di Bayuwangi, kebetulan saya menjadi anggota tim invenstigasi, itu kejadian bermotif politik,” papar Muhyidin.
Menanggapi pernyataan Ketua Dewan Syuro PKB, Abdurahman Wahid yang akan mengerahkan BANSER (Barisan Ansor Serba Guna), lelaki asal Lombok ini, menyatakan, menjaga ulama dan kiai merupakan kewajiban moral Banser. Penjagaan itu tidak saja dalam pengertian menjaga secara fisik tapi menjaga kesalamatan kiai secara umum.
Tugas BANSER tersebut supaya para ulama dan kiai tidak menjadi mainan pelaku kejahatan kriminal maupun kejataan politik. Namun demikian, PBNU akan melakukan kordinasi dengan GP Ansor dalam menggunakan BANSER Kita akan kita lihat. “Ada kejadian atau tidak ada kejadian. Banser memiliki kewajiban moral untuk menjaga para ulama dan kiai sepanjang masa. Karena dengan tujuan itulan Banser dulu kita bentuk,” tegas Muhyidin.(Cih/ful)***
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua