Warta

Kang Said : Warga NU harus Berjuang Lakukan Perubahan Lebih Baik

NU Online  ·  Selasa, 8 Februari 2011 | 03:30 WIB

Padangpariaman, NU Online
Ketua Umum Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil Siradj menegaskan setiap warga NU harus berjuang sekuat tenaga sesuai kemampuan masing-masing untuk melakukan perubahan yang lebih baik. Perubahan ke arah yang lebih penting dilakukan.

Penegasan itu disampaikan Said Aqil Siradj saat mengunjungi cikal Pondok Pesantren Darul Ma’arif II di Korong Lambeh Kecamatan Sungaigeringging Kabupaten Padangpariaman, Propinsi Sumatera Barat, Senin (7/2/2011). Menurut Kiai Said, setiap warga NU dan umat Islam harus ada upaya untuk berubah lebih baik. Kalau tidak, Allah akan menurun siksa kepada manusia.<>

“Sebagai umat beragama, jangan menyesali nasib jika umat Islam berada di belakang, banyak yang bodoh. Itu karena tidak mau berjuang untuk lebih cerdas dan pintar,” kata Said Aqil.

Menurut Said, kita tidak boleh kaya sendiri, sementara para tetangga miskin. Kita tidak boleh sehat sendirian, sementara tetangga mengalami sakit. Kita tidak boleh pandai sendirian, jika tetangga mengalami kebodohan. Semua warga NU diharapkan harus memiliki pendidikan memadai. Kita tidak boleh saleh sendirian, sementara tetangga tidak saleh. Untuk itu, mari kita perjuangkan bersama-sama.

“Memang untuk mencapai itu semua adalah berat. Makanya harus bersama. Di sinilah pentingnya jam’iyyah, perjuangan berorganisasi,” kata Said.

Kehadiran Pondok Pesantren di tempat ini merupakan bagian untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih. Menjadikan masyarakat kaya, sehat, pandai dan saleh. “Saya akan kirim 2 orang kiai untuk menetap dan mengasuh di pesantren ini,” tambah Kiai Said.

Menurut Said, kita hidup di Indonesia harus bersyukur karena alamnya subur. Berbagai tanaman tumbuh dengan subur menghidupi kehidupan masyarakat. Di Mesir misalnya, jika pemerintahnya tidak mensubsidi gandum, maka rakyatnya bakal kelaparan.

“Masalahnya sekarang tinggal mengelolanya. Jika ada masyarakat yang miskin, karena salah mengelola, salah memenej, kesalahan masa lalu sehingga Indonesia menghadapi berbagai masalah,” katanya.

Dikatakan, menghadapi berbagai persoalan bangsa, NU diharapkan mampu membangun moral umat. Karena NU ikut andil dalam membangun bangsa. Harus yakin, NU maju, itu berarti untuk bangsa Indonesia.

Kiai Said juga mengungkapkan kekagetan menyaksikan banyaknya jamaah yang memadati surau di Pondok Pesantren Darul Ma’arif. “Saya tidak menyangka Ahlussunnah Waljamaah juga kuat di Sumatera Barat. Saya kira mayoritas penduduknya anti zikir, anti ziarah, anti maulud, anti yasinan, tapi ternyata malah penganut itu semua,” tambah Kiai Said.

Sebelumnya, Kiai Said mampir di Kantor PCNU Padangpariaman di Paguh Jalan Raya Lubuk Alung – Pariaman. Kiai Said diterima Ketua PCNU Padangpariaman Abdul Hadi, Sekretaris Yul Rahmat dan pengurus lainnya. Juga hadir Ketua PCNU Kota Pariaman Alianis dan sekretarisnya Muhammad Nur Tuanku Bagindo. (bat)