Kang Said Akui Kecerdasan Mantan ‘Rasul’ Moshaddeq
NU Online · Sabtu, 10 November 2007 | 04:35 WIB
Meski sukses meng-Islam-kan kembali mantan ‘Rasul’ Ahmad Moshaddeq, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siroj, mengakui kecerdasan dan luasnya pengetahuan pimpinan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah itu.
Kang Said—begitu ia panggilan akrabnya—mengatakan, saat mendampingi usaha pertobatan Moshaddeq di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Jumat (9/11), ia sempat menanyakan langsung soal rukun Iman dan rukun Islam.<>
Moshaddeq, katanya, tidak saja mampu menjawab secara urut, tapi juga memberikan penjelasan seperti seseorang yang sedang berdakwah. Bahkan, karena keterangannya terlalu panjang, Kang Said meminta agar diperpendek.
Sebelumnya, di Kantor PBNU, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kang Said mengatakan, PBNU diminta oleh Polda Metro Jaya untuk memberikan penyadaran terhadap Musaddeq. Selain Kang Said turut juga mendampingi upaya penyadaran Moshaddeq, Agus Miftah dan mantan Dubes RI untuk Mesir, Bachtiar Ali.
Upaya penyadaran Moshaddeq berlangsung sejak Rabu (7/11) lalu hingga sebelum usai salat Jumat hari ini. Dalam pertemuannya terjadi perdebatan-perdebatan, dan akhirnya Moshaddeq berkeinginan untuk insyaf.
"Setelah kami berdiskusi. Kami memberi kesempatan kepada Pak Ahmad Moshaddeq untuk berenung. Hari ini diputuskan akan bertobat," ungkap Kang Said.
Ia mengakui, selama pertemuan dirinya dengan Moshaddeq, ia merasakan tidak mudah mengubah pola pikir Musaddeq terhadap paham yang diyakininya. "Dia orang pintar. Bisa membaca dan semua isi Al-Quran dan Hadist, hapal. Cuma penafsirannya yang keliru," ujar Kang Said.
“Orangnya PD (percaya diri, Red), cerdas, ingatannya kuat, pengetahuan agamanya mantap,” ujar doktor jebolan Universitas Ummul Qurra’, Mekah, Arab Saudi, itu. (rif)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua