Warta

Kandidat Tanfidyah PWNU Riau Bermunculan

NU Online  ·  Selasa, 9 Desember 2003 | 00:24 WIB

Jakarta, NU Online
Kandidat pengurus tanfidyah PWNU Riau yang muncul dalam konferensi wilayah yang dilakukan pada tanggal 8-10 Desember saat ini sangat banyak. Calon-calon muncul dari berbagai kalangan seperti dari pesantren, birokrat, akademisi, pengusaha, atau politisi tampak meramaikan suasana.

Dari informasi yang diperoleh NU Online, beberapa kandidat meliputi Tengku Lukman Jak’far, mantan sekda Riau, Ismail Royan, pengasuh Pondok Pesantren Baabussalam, H. Badar Ali, ketua dewan syuro PKB, Andika M Noer, mantan ketua Pemuda Pancasila, H. Mahdini, Anggota MPR, Buya Khaidir Mat Wafa, pengusaha dan ketua adat, H. Maizar Mid, serta Zul Asri, mantan direktur pasca sarjana UIN Syarif Kasyim.

<>

Menurut salah satu pengurus PWNU Riau yang ditemui NU Online, Konferwil kali ini tampaknya berbeda dengan masa lalu, kalau pada zaman dahulu, sangat sulit untuk mencari calon yang mau duduk dalam kepengurusan PWNU. Kali ini mungkin kedudukan sebagai ketua PWNU dapat dimanfaatkan untuk akses politik karena perubahan sistem perpolitikan nasional setelah runtuhnya rezim orde baru.

Acara yang diiuti oleh 16 cabang ini ditempatkan di  Hotel Sahid Jaya Pekan Baru. Acara  tersebut juga akan diisi dengan ceramah oleh KH Hasyim Muzadi dan KH Mustofa Bisri selain bahsul masail untuk membahas berbagai masalah yang dihadapi masyarakat Riau.

Terdapat empat tema bahsul masail yang dibahas meliputi pertama, etika politik dan kepemimpinan, kedua kemiskinan, kebodohan, dan supremasi hukum, ketiga judi, miras, dan prostitusi, serta penyelundupan tradisional dan illegal logging.

Dalam hal ini, akan turut serta para pembahas nasional untuk memberikan pandangan-pandangan mereka terhadap masalah tersebut yang meliputi Alwi Syihab, Said Agil Syiradj, Ulil Absar Abdalla, Said Agil al Munawwar, KH Sahal Mahfudz, dan Mahruf MD.

Selain acara-acara yang bersifat  serius, juga diadakan acara hiburan yang Islami berupa eksibisi budaya Melayu yang dikenal identik dengan budaya Islam berupa seni hadra, lomba sholawat, serta barzanzi. Sebelumnya juga telah diadakan acara persiapan yang meliputi bakti sosial pada fakir miskin serta pemberian santunan kepada anak yatim.(mkf)