Warta HARLAH KE-84 NU

Kader Muda Diminta Rekonstruksi Sejarah NU

Sen, 1 Februari 2010 | 02:09 WIB

Pekalongan, NU Online
Belum banyaknya tulisan mengenai sejarah perjalanan NU mulai dari proses berdirinya pada tahun 1926 hingga kini, membuat Rais Aam Idaroh Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyyah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya merasa khawatir.

Menurutnya, tulisan-tulisan tentang proses berdirinya NU oleh Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy'ari dan para kiai lainnya sangat penting untuk direkonstruksi dan dibaca oleh kader-kader muda NU.<>

Hal tersebut dikatakan Habib Luthfi saat memberikan tausyiyah dihadapan ribuan warga nahdliyyin Pekalongan dan sekitarnya saat mengikuti istighotsah kubro yang digelar Pengurus Cabang NU Kota Pekalongan dalam rangka memperingati 84 tahun berdirinya NU, Sabtu malam (30/1) di Masjid Agung Al Jami' Kauman Pekalongan.

Dikatakan, proses berdirinya NU mengandung makna yang sangat dalam, bagaimana sesungguhnya ulama besar yang akhirnya menjadi Rais Akbar NU itu menjalani sebuah ritual untuk membentuk organisasi Islam dengan haluan ahlus sunnah wal jama'ah.

Meski saat ini telah banyak buku yang menulis tentang kelahiran NU, akan tetapi belum banyak yang dapat digali dan disajikan kepada generasi muda NU. Karena sesungguhnya dibalik proses kelahiran NU, mengandung makna yang dapat dijadikan contoh dan tauladan bagi kader NU.

Melihat kondisi yang demikian, Habib Luthfi meminta kepada generasi muda NU agar melakukan rekonstruksi ulang tentang sejarah kelahiran NU dengan versi lain yang lebih lengkap. Jika hal itu dapat diwujudkan, akan menjadi khasanah baru bagi perkembangan Nahdlatul Ulama ke depan.

Acara istighotsah kubro meski digelar secara sederhana, yakni dibarengkan dengan kegiatan pengajian rutin kitab Al Bajuri dihadiri ribuan ummat Islam. Jika biasanya setiap kegiatan seremonial, PCNU selalu mengundang pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Namun untuk kali ini sengaja tidak mengundangnya.

Meskipun demikian, kegiatan Peringatan Hari lahir NU ke 84 di Kota Pekalongan tetap berlangsung dengan meriah. Beberapa kegiatan sosial seperti pengobatan gratis di empat ranting dan donor darah menjadi aksi sosial yang selalu ditunggu-tunggu masyarakat. Tidak heran, jika setiap kegiatan sosial digelar selalu dipadati warga. (amz)