JK 'Tersinggung' Dengan Penerapan Perda Syariat Islam
NU Online · Ahad, 22 Juli 2007 | 12:46 WIB
Makassar, NU Online
Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla mengaku merasa tersinggung dengan adanya penerapan Perda Syariat Islam sebab hal tersebut akan membuat masyarakat taat menjalankan syariatnya hanya karena Perda yang dibuat pemerintah setempat.
"Kita diperintahkan untuk menjalankan Syariat Islam, taat kepada Allah dan RasulNya sementara Perda Syariat Islam seolah-olah memerintahkan kita untuk taat menjalani Syariat Islam berdasarkan perintah pemerintah," ujarnya saat membuka Muktamar I Wahdah Islamiyah di Mesjid Al-Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf Makassar, Minggu petang.
<>Lebih lanjut JK mengatakan, Perda Syariat Islam ini membuat masyarakat menjadi khawatir bahkan takut ditahan atau diberikan hukuman karena tidak menjalani atau salah menerapkan Syariat Islam sebagaimana ketentuan Perda tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, kata pendiri dan Ketua Yayasan Al-Markaz Al Islami Jenderal M Jusuf ini, manusia telah diwajibkan untuk menjalankan ajaran agamanya dan diperintahkan untuk taat kepada Allah dan RasulNya.
Dalam pembukaan Muktamar I Wahdah Islamiyah itu, Kalla beberapa kali menekankan pentingnya pendidikan terhadap seluruh anak bangsa sebab tanpa pendidikan bangsa ini akan ketinggalan, demikian pula hanlya dengan umat Islam akan tergilas dengan waktu sebab penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam.
Di bagian lain sambutannya, JK juga mengaku bangga dengan adanya beberapa kelompok jamaah Islam di beberapa daerah seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, As’Adiyah, Al-Khaerat maupun Darul Dakwah Islamiyah (DDI) yang aktif berdakwa.
Ini menunjukkan kekuatan orientasi dakwah dan menambah jaringan lembaga dakwah di seluruh Indonesia. Selain itu, sejumlah kelompok jamaah Islam ini juga, merupakan dasar keummatan dalam membentuk moral/perilaku generasi bangsa yang diharapkan bisa memajukan dan menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang kuat.
Seusai membuka Muktamar I Wahdah Islamiyah yang akan merintis sekolah/pesantren penghafal Al-Quran pada tahun 2011 ini, Kalla sempat mengunjungi Kantor Yayasan Al Markaz Al Islam Jenderal M Jusuf selama 15 menit untuk selanjutnya menuju ke rumah jabatan Gubernur Sulsel, HM Amin Syam guna meresmikan Kongres I Bahasa Daerah Sulsel. (ant/nun)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua