Jemaah Haji Wajib Divaksin Meningitis

Jakarta, NU Online
Pemerintah Arab Saudi mewajibkan penggunaan vaksin meningitis bagi semua calon jemaah haji, tidak terkecuali asal Indonesia.

Kebijakan ini diterapkan berhubung Arab Saudi merupakan negara endemik meningitis. Calon jemaah haji yang tidak divaksin meningitis tidak akan mendapatkan visa untuk melaksanakan haji. <> 

"Isu enzim babi ini sudah bersih. Vaksin meningitis ini sudah ditetapkan di 77 negara peserta haji, termasuk Malaysia dan Arab Saudi," ungkap Menteri Agama (Menag) Maftuh Basyuni dalam jumpa pers di Kantor Departemen Agama, Jakarta, Kamis (9/7). 

Menurutnya, bahan vaksin tersebut dibuat oleh sebuah perushaan di Belgia. Menag juga menjelaskan, semua jemaah harus menggunakan vaksin tersebut, jika tidak yang bersangkutan tidak akan mendapatkan visa untuk melaksanakan ibadah haji.

Lebih lanjut katakan Maftuh, bagi jemaah haji yang ragu Departmen Kesehatan akan memproduksdi vaksin meningitis tahun depan tanpa menggunakan enzim babi. "Jemaah haji yang ragu silakan turun untuk tahun berikutnya," katanya.

Senada dikemukan Sekjen Depkes Syafii Ahmad yang mengungkapkan Arab Saudi dikategorikan endemik meningitis. Sebab itu, semua jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci harus divaksin. "Ada nota dari pemerintah Arab Saudi untuk memberikan vaksin bagi calon jemaah haji yang berangkat. Jika tidak pemerintah Arab Saudi akan menolak visanya," papar Syafii.

Pemerintah Arab Saudi, lanjut dia, juga consern terhadap flu babi. "Kami akan memberikan screening  dan obat tamiflu kepada para jemaah agar terhindar flu babi," ujar Syafii.

Selain itu, Depkes sudah melengkapi masker dan memiliki sejenis rumah sakit TBC di Makkah. "Kita mengharapkan tahun depan akan memproduksi vaksin yang halal. Kalau haram itu kan kewenangan MUI," pungkasnya. (okz/dar)