Warta

Jariyah Pembangunan Gedung NU Brebes Terus Mengalir

NU Online  ·  Senin, 8 Maret 2010 | 11:28 WIB

Brebes, NU Online
Sejak peletakan batu pertama pembangunan gedung Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Brebes, jariyah untuk pembangunan gedung tersebut terus mengalir. Terakhir, datang dari warga NU (Nahdliyin) desa Karangsari Kec. Bulakamba, Kab. Brebes.

“Bersama ini, kami serahkan bantuan sejumlah 5 juta dari warga Desa Karangsari,” ujar Kepala Desa Karangsari Arifudin kepada Ketua Panitia Pembangunan KH Sodikin Rachmat di lokasi pembangunan Jalan Yos Sudarso (kompleks) Islamic Center Brebes Senin (7/3).<>

Menurut Arifudin, dana sebesar itu dihimpun dari warganya dalam waktu satu minggu. Dia mengerahkan seluruh ketua RT nya dengan koordinasi Ketua Ranting NU setempat. “Pada saat rembug desa, kami langsung umumkan kepada para tokoh masyarakat dan langsung meresponnya,” ujar Kades yang didampingi Ketua PR NU KH Maskan Anwar  dan 4 Ketua RW.

Penyerahan bantuan disaksikan Bendahara Panitia H Agus Hasanudin, Sekretaris Panitia Drs Sufa Wijaya dan Anggota DPRD dari Fraksi Persatuan Pembangunan KH Chumaedi. “Mudah-mudahan bantuan ini bisa bermanfaat bagi keperluan pembangunan,” harapnya.

Ketua Panitia Pembangunan KH Sodikin Rachmat mengucapkan terima kasih atas partisipasi warga Desa Karangsari. Dia menyampaikan terima kasih, mudah-mudahan mendapatkan pahala dari Allah SWT. “Semoga Allah SWT membalas segala yang telah diberikan, jaza kherun katsiron,” ucapnya.

Lebih lanjut Sodikin menjelaskan, gedung baru PCNU Brebes akan lebih representatif. Berbagai fasilitas akan dilengkapi, diantaranya home stay, aula dan ruang rapat serta ruang badan otonom NU.

Luas bangunan 33 x 15 meter atau sekitar 500 meter persegi. Bangunan lama akan dipertahankan dan gedung baru mengambil posisi depan yang merupakan halaman dari gedung lama. “Bangunan lama akan diperuntukan bagi badan otonom, lajnah dan 5 lokal untuk MTs Maarif NU 01 Brebes,” paparnya.

Gedung berlantai dua itu, lanjutnya, diperkirakan akan menelan dana lebih kurang 1,7 milyar rupiah. “Kami sudah memiliki modal seperempat milyar, nah kekurangannya inilah yang ditanggung secara gotong royong oleh warga nahdliyin dan simpatisan NU,” jelasnya.

Adapun pemanfaatan gedung tersebut antara lain untuk kantor sekretariat PCNU, badan otonom, dan lajnah-lembaga. Disamping itu tersedia juga fasilitas aula, ruang istirahat dengan 5 kamar VIP dan kamar los dengan 20 tempat tidur. “Minimal, gedung nu nanti bisa digunakan sebagai pusat pendidikan dan pelatihan,” tandasnya. (was)