Warta

Islam Miliki Tradisi Telusuri Integritas Pemimpinnya

NU Online  ·  Kamis, 4 September 2008 | 08:54 WIB

Jakarta, NU Online
Para pemimpin adalah orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lain. Mereka secara moral dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dan dapat dicontoh oleh para pengikutnya.

Dalam tradisi Islam, penelusuran integritas seseorang dilakukan secara ketat untuk menentukan kelayakan seseorang menjadi pemimpin, lebih khusus lagi adalah orang-orang yang merawikan hadist.<>

“Tradisi untuk mengungkap track record seseorang sangat kuat dalam Islam, misalnya para perawi hadist, sampai kebohongan yang mereka lakukan saja ketahuan,” kata Iqbal Sullam, wakil sekretaris jenderal PBNU, Kamis (4/8).

Demikian pula, sejarah hidup para leluhur Nabi Muhammad sampai ke atas diketahui jejaknya dan semuanya menunjukkan mereka adalah orang-orang yang baik.

Sayangnya, tradisi dalam memilih calon pemimpin yang berkualitas dan bermoral ini mulai luntur, bahkan lebih banyak dimanfaatkan oleh kebudayaan Barat. Para calon presiden dan keluarganya di Amerika ditelusuri latar belakangnya, termasuk perilaku buruk yang mereka lakukan.

Sarah Palin, calon wakil presiden Amerika dari partai Republik juga tak ketinggalan mendapat sorotan dari masyarakat. Perilaku suaminya yang tertangkap polisi karena mabuk 22 tahun sebelumnya juga diungkap.

Iqbal berharap tradisi untuk mengungkap seluruh latar belakang calon pemimpin ini juga diterapkan di Indonesia saat ini, untuk mendapatkan yang terbaik yang akan menuntun bangsa. (mkf)