IPNU Harus Tetap Jaga Tradisi Ulama
NU Online · Sabtu, 26 Februari 2011 | 06:27 WIB
Usia Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), salah satu NU kini telah menginjak lima puluh tujuh tahun. Pada usianya yang semakin sepuh, para kader muda Nahdliyyin seyogianya tetap mempertahankan tradisi Ulama terdahulu. Demikian dikemukakan ketua PC IPNU Jepara, Muhammad Muftil Umam.
“Kader NU harus selalu mempertahankan tradisi Ulama terdahulu agar tidak musnah nantinya,” kata kepada NU Online, Jumat (25/2) disela-sela Peringatan Maulid Nabi dan persiapan Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab).<>
Menurutnya, apapun garapan organisasi pelajar NU yang didirikan yang didirikan di Semarang 24 Februari 1954 ini, tradisi leluhur harus tetap dipertahankan. Mahasiswa STAIN Kudus itu mempertegas, bahwasanya IPNU tidak perlu muluk-muluk asalkan Tahlil, Shalawatan, Ziarah Kubur, Manaqib tidak pernah ditinggalkan.
“Bagi kami IPNU tidak perlu muluk-muluk yang penting masih mau tahlilan, ziarah kubur, manaqiban dan sebagainya agar tradisi-tradisi leluhur itu tidak bakal hilang,” tegasnya.
Sebab dirinya prihatin, Peringatan Maulid Nabi awal Rabiul Awal hingga pertengahan bulan tradisi Mauludan yang biasanya dilaksanakan di Mushola maupun di Masjid jarang dihadiri oleh anak-anak muda. Rata-rata, jelasnya diikuti oleh anak-anak dan para orang tua.
“Makanya bersamaan dengan momentum hari lahir IPNU kami ingin kader muda NU tetap menjaga tradisi-tradisi yang telah diwariskan para Ulama terdahulu kita,” harapnya. (qim)
Terpopuler
1
Guru Madin Didenda Rp25 Juta, Ketua FKDT: Jangan Kriminalisasi
2
Workshop Jalantara Berhasil Preservasi Naskah Kuno KH Raden Asnawi Kudus
3
Rapimnas FKDT Tegaskan Komitmen Perkuat Kaderisasi dan Tolak Full Day School
4
LBH Ansor Terima Laporan PMI Terlantar Korban TPPO di Kamboja, Butuh Perlindungan dari Negara
5
Ketum FKDT: Ustadz Madrasah Diniyah Garda Terdepan Pendidikan Islam, Layak Diakui Negara
6
Dukung Program Ketahanan Pangan, PWNU-HKTI Jabar Perkenalkan Teknologi Padi Empat Kali Panen
Terkini
Lihat Semua