Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menyayangkan prilaku sebagian pelajar yang masih saja merayakan kelulusan dengan cara yang salah, seperti aksi vandalisme dalam bentuk corat-coret baju dan konvoi kendaraan bermotor yang bisa berujung tawuran.
"Kebiasaan buruk itu mengindikasikan, rendahnya peradaban dan moralitas. Tindakan itu kan kurang beradab," ungkap Ketua Umum PP IPNU, Idy Muzayyad, kepada NU Online, di Jakarta, Selasa (16/6).<>
Idy mempertanyakan mengapa wujud rasa syukur itu tidak ditunjukkan dengan cara yang santun dan lebih beradab, misal, melalui forum pengajian, yasinan dan sebagainya.
"Atau bisa juga dengan cara yang lebih bermanfaat, misal, dengan mengumpulkan baju atau buku yang sudah tidak dipakai untuk disumbangkan kepada pelajar lain yang membutuhkan," katanya.
Idy menilai kebiasaan buruk itu seharusnya dihentikan melalui upaya-upaya yang lebih konkret, mengingat seringkali kesadaran dari siswa juga masih rendah. Para guru dan kepala sekolah perlu pula melakukan tindakan pencegahan semestinya.
"Bahkan bila perlu, bila ada siswa yang bertindak keterlaluan maka bisa dicabut status kelulusannya, karena proses belajar itu tidak semata lulus ujian tertulis, tetapi juga menyangkut perilaku sebagai manusia yang baik dan bermartabat," imbuh Idy. (rif)
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
3
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
4
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
5
Khutbah Jumat: Jagalah Alam, Jangan Malah Merusaknya
6
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
Terkini
Lihat Semua