Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, mengembangkan pesantren-pesantren berbasis agribisnis. Sejak 2006 lalu, fakultas termuda di IPB itu telah aktif membina pesantren-pesantren agribisnis di Lampung.
Dua pesantren yang telah menjadi binaannya, Pesantren Darul Ma’arif (Kecamatan Natar), dan Pesantren Hidayatussalikin (Kecamatan Ketapang).<>
Ketua Tim Kerja Sama Pengembangan Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren Fema IPB, Amiruddin Saleh mengatakan, pengembangan pesantren binaan digagas sebagai wujud kepedulian IPB terhadap pengembangan SDM pesantren.
“Pesantren pada umumnya terletak di pedesaan dan memiliki konsentrasi dalam pengembangan agribisnis,” terang Amiruddin di Bogor, Ahad (28/9) kemarin.
Keberadaan pesantren, lanjut Amiruddin, memiliki kedekatan secara emosional dengan IPB. Karena itu, Fema merasa terpanggil untuk ikut memikirkan pengembangan SDM pesantren sebagai komitmen terhadap tri darma perguruan tinggi.
Pesantren Daarul Maarif adalah model pesantren yang konsentrasi dalam pengembangan pertanian yang terletak di pedalamaan/pedesaan. Pesantren ini mengembangkan budidaya sayuran.
Sedangkan Hidayatussalikin adalah pesantren yang terletak di daerah pesisir laut, yang konsentrasi dalam budidaya tambak ikan dan udang, selain budidaya tanaman hortikultura.
Menurut Amiruddin, masyarakat yang tinggal di sekitar dua pesantren itu pun turut menjadi binaan. Terutama masyarakat Kampung Bumiratu yang terletak dekat Pesantren Darul Ma’arif, menjadi sasaran pengembangan budidaya sayuran dan lidah buaya.
Amiruddin mengutarakan, pengembangan SDM pesantren dilakukan dengan sejumlah pendekatan. Antara lain dengan optimalisasi sumberdaya manusia, alam dan lingkungan pesantren. Juga melalui pengembangan berbasis komoditas unggulan setempat. Selanjutnya melalui penggunaan teknologi sederhana dan kesesuaian karakteristik wilayah.
Saat ini, sambung Sekretaris Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (KMP) Pascasarjana IPB tersebut, pihaknya sedang mengupayakan pengembangan kaji terap model pertanian terpadu berbasis usaha ternah unggas di dua pesantren yang menjadi binaan IPB. (hir)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Bulan September 2025
2
Koalisi Masyarakat Sipil Nilai Pidato Prabowo Tak Singgung Ketidakadilan Sosial dan Kebrutalan Aparat
3
DPR Jelaskan Alasan RUU Perampasan Aset Masih Perlu Dibahas, Kapan Disahkan?
4
Prabowo Sebut Polisi yang Langgar Hukum dalam Penanganan Demo Akan Ditindak
5
Prof. Moh. Koesnoe, Cendekiawan NU Kaliber Dunia: Ahli Hukum Adat dan Pendidikan
6
Penangkapan Direktur Lokataru Delpedro Marhaen oleh Polisi Dinilai Keliru dan Salah Sasaran
Terkini
Lihat Semua