Warta

Hillary-Obama Bidik McCain

NU Online  ·  Senin, 11 Februari 2008 | 04:48 WIB

Bangor, NU Online
Persaingan memperebutkan tiket pemilihan presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat antara Hillary Clinton melawan Barack Obama memang masih ketat. Namun, keduanya kini tidak lagi saling serang.

Dua bakal kandidat presiden tersebut kini membidik John McCain yang hampir pasti menjadi kandidat dari Partai Republik. Itu terjadi karena perolehan dukungan delegasi yang sudah diraih oleh McCain jauh meninggalkan kandidat Partai Republik lainnya. Dalam kondisi tersebut, Obama maupun Hillary ingin menunjukkan bahwa dirinyalah yang pantas bersaing untuk mengalahkan McCain dalam pilpres pada November mendatang.<>

Pada sesi kampanye terbaru, Obama maupun Hillary menawarkan konsep baru kepada pendukungnya. Keduanya membangun opini agar pendukung Partai Demokrat mempertimbangkan pilihan kepada siapa di antara keduanya yang paling potensial untuk menjatuhkan McCain pada pemilu nasional nanti.

Topik perdebatan di antara Obama dengan Hillary juga mulai mengkritisi visi kampanye dan sudut pandang calon dari Partai Republik itu.

"Tampaknya, yang akan ditempuh oleh McCain tak akan jauh berbeda dengan pendahulunya yang gagal (Bush, Red)," sindir Obama dalam sebuah sesi malam penggalangan dana kampanye di Richmond, Virginia.

Obama maupun Hillary berusaha muncul dengan membandingkan profil masing-masing dengan McCain untuk mendulang dukungan. Sang mantan first lady AS tersebut menilai bahwa pengalaman yang dimilikinya di dunia politik lebih menjanjikan untuk dapat bertarung dengan McCain dalam pemilu AS.

"Menurut saya, McCain hanya dapat ditandingkan dengan saya. Sebab, kekuatan dan pengalaman kami berimbang," tegas Hillary.

Insting politik membuat kandidat kulit hitam itu tidak bisa tinggal diam dalam menghadapi serangan Hillary tersebut. Dia mengungkit blunder istri Bill Clinton yang mendukung perang Iraq dan Afghanistan itu. Dukungan tersebut pernah menurunkan popularitas Hillary. Sebab, mayoritas warga AS telah muak dengan peperangan yang dilakoni militernya di belahan dunia lain.

"Bagaimanapun, akan lebih mudah berdebat vis a vis dengan McCain daripada dengan senator Hillary. Sebab, dia mendukung perang," ucapnya. (ap/jp/bbc/dar)