Jakarta, NU Online
Setelah sehari sebelumnya membereskan barang-barang pribadinya di lt 3 gedung PBNU tempat ia berkantor, hari ini, Rabu (31/3) KH Hasyim Muzadi mengumpulkan seluruh karyawan PBNU untuk berpamitan.
“Tentu selama 10 tahun saya memimpin, banyak kesalahan, kekhilafan, keteledoran, semuanya saya dan keluarga memohon maaf yang sebenar-besarnya kepada para bapak dan saudara sekalian,” katanya.<>
Kepada para karyawan, ia juga menjelaskan, selama 10 tahun memimpin belum pernah mengganti orang, tetapi malah menambah karyawan. “Selama yang bersangkutan bisa bekerja, mengapa harus diganti dan untuk penggantian, harus ada tanggung jawabnya sesuai dengan aturan yang ada bagaimana memberhentikan karyawan,” terangnya.
Sejak terpilihnya pengurus baru ini, ia meyampaikan bahwa tanggung jawabnya sudah selesai dan wewenang sudah berpindah kepada rais aam dan ketua umum baru yang terpilih. Namun ia menegaskan sebagai orang NU tetap akan mengabdi kepada NU walaupun tak jadi pengurus
“Sekalipun saya tidak mengurus PBNU, tetapi setiap saya bisa menghubungi atau menemui saya di Depok. Saya akan Bantu-bantu sebisanya karena yang siap untuk menjadi pengurus sudah cukup,” tandasnya.
Pada masa kepemimpinanya, terdapat perubahan yang signifikan pada kantor PBNU. Jika sebelumnya PBNU hanya memiliki kantor berlantai dua, kini sudah memiliki gedung megah berlantai delapan.
Suasana pertemuan ini berlangsung dengan haru, semuanya terdiam mendengar penyampaian dari KH Hasyim Muzadi. Hj Mutamimah Hasyim terlihat menitikkan air mata, tak sanggup menahan perasaannya.
Acara diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh karyawan PBNU dan salam-salaman perpisahan. (mkf)
Setelah sehari sebelumnya membereskan barang-barang pribadinya di lt 3 gedung PBNU tempat ia berkantor, hari ini, Rabu (31/3) KH Hasyim Muzadi mengumpulkan seluruh karyawan PBNU untuk berpamitan.
“Tentu selama 10 tahun saya memimpin, banyak kesalahan, kekhilafan, keteledoran, semuanya saya dan keluarga memohon maaf yang sebenar-besarnya kepada para bapak dan saudara sekalian,” katanya.<>
Kepada para karyawan, ia juga menjelaskan, selama 10 tahun memimpin belum pernah mengganti orang, tetapi malah menambah karyawan. “Selama yang bersangkutan bisa bekerja, mengapa harus diganti dan untuk penggantian, harus ada tanggung jawabnya sesuai dengan aturan yang ada bagaimana memberhentikan karyawan,” terangnya.
Sejak terpilihnya pengurus baru ini, ia meyampaikan bahwa tanggung jawabnya sudah selesai dan wewenang sudah berpindah kepada rais aam dan ketua umum baru yang terpilih. Namun ia menegaskan sebagai orang NU tetap akan mengabdi kepada NU walaupun tak jadi pengurus
“Sekalipun saya tidak mengurus PBNU, tetapi setiap saya bisa menghubungi atau menemui saya di Depok. Saya akan Bantu-bantu sebisanya karena yang siap untuk menjadi pengurus sudah cukup,” tandasnya.
Pada masa kepemimpinanya, terdapat perubahan yang signifikan pada kantor PBNU. Jika sebelumnya PBNU hanya memiliki kantor berlantai dua, kini sudah memiliki gedung megah berlantai delapan.
Suasana pertemuan ini berlangsung dengan haru, semuanya terdiam mendengar penyampaian dari KH Hasyim Muzadi. Hj Mutamimah Hasyim terlihat menitikkan air mata, tak sanggup menahan perasaannya.
Acara diakhiri dengan foto bersama dengan seluruh karyawan PBNU dan salam-salaman perpisahan. (mkf)
Terpopuler
1
Fadli Zon Didesak Minta Maaf Karena Sebut Peristiwa Pemerkosaan Massal Mei 1998 Hanya Rumor
2
Mendesak! Orientasi Akhlak Jalan Raya di Pesantren
3
40 Hari Wafat Gus Alam, KH Said Aqil Siroj: Pesantren Harus Tetap Hidup!
4
Mendaki Puncak Jabal Nur, Napak Tilas Kanjeng Nabi di Gua Hira
5
LD PBNU Ungkap Fungsi Masjid dalam Membina Umat yang Ramah Lingkungan
6
Orang-Orang yang Terhormat, Novel Sastrawan NU yang Dianggap Berbahaya Rezim Soeharto
Terkini
Lihat Semua
