Malang, NU Online
Ketua PBNU, KH Hasyim Muzadi mengungkapkan dirinya ingin mengetahui secara pasti respon dari kaum nahdliyin mengenai langkah dan sikapnya yang telah memilih untuk mendampingi Capres Megawati Soekarnoputri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) sehingga tidak hanya menebak-nebak saja.
"Saya sudah melakukan berbagai langkah dan kerja yang tidak hanya melibatkan institusi dalam negeri tetapi juga luar negeri dan yang paling baru saya menerima pinangan Megawati Soekarnoputri untuk mendampinginya sebagai Wapres dari PDIP," katanya di Malang, Kamis, sebelum menerima kunjungan toriqot dari AS di Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang.
<>Hasyim mengakui dalam pencalonannya sebagai Wapres mendampingi Megawati dirinya tidak mau berjanji atau menjanjikan apapun kepada rakyat, tetapi akan terus bekerja dan berusaha keras dalam mengemban amanah yang disandang dipundaknya untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
Menyinggung adanya kesan kekuatan NU sekarang terpecah-pecah dengan adanya beberapa tokoh yang maju memperebutkan kursi Presiden dan Wapres, Hasyim secara tegas mengakui kekuatan NU dalam Pemilu baik legislatif ataupun Presiden memang tidak pernah terfokus dalam satu partai, namun tidak pernah terpecah belah dan kondisi ini tidak perlu dikristalkan.
Mengenai respon masyarakat terhadap dunia politik tahun 2004, Hasyim mengatakan, jika dibandingkan dengan tahun 1999 lalu, partisipasi masyarakat pada Pemilu tahun ini (2004) mengalami penurunan cukup drastis bahkan sudah mencapai kategori apatis dan cukup berat.
"Saya melihat sikap apatis masyarakat terhadap politik ini, bukan karena masalah ekonomi semata, tetapi memang benar-benar tidak bergairah dan cenderung tidak peduli dan kami berharap pada Pilpres 5 Juli mendatang masyarakat yang tidak mau memilih dan belum terdaftar bisa menggunakan haknya sebagai WNI," ujarnya.
Ketika ditanya mengenai frame kampanye yang akan dilakoninya bersama Megawati mulai 1 Juni mendatang, Hasyim mengatakan masih akan dirumuskan oleh tim dan kemungkinan akhir bulan Mei ini sudah selesai.(mkf/an)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua