Terjadinya pengangguran yang mendera para lulusan sekolah menengah atas bahkan sarjana tidak boleh serta merta dibebankan pada orang yang bersangkutan. Sistem pendidikanlahyang pertama harus direfleksikan bersama.
Demikian dikatakan Rois Syuriah PBNU KH Hasyim Muzadi di kediamannya, komplek Pesantren Al-Hikam II, Depok Jawa Barat, tadi malam (24/1). Hasyim mengatakan, dunia pendidikan di Indonesia tidak mampu mendorong peserta didiknya untuk bertekad menjadi orang yang bermanfaat bagi kepentingan umum.
/>
"Kecenderungan sekolah dan perguruan tinggi umum hanya mendorong peserta didiknya sebagai tenaga kerja atau pegawai. Bukan mendidik orang agar bermanfaat pada orang banyak. Pemerintah sudah 'alim bahwa dunia industri, kantor-kantor pemerintahan, tidak mampu menampung dunia kerja. Tapi mengapa sekolah-sekolah mengiming-imingin dunia industri atau kantor-kantor pemerintahan?" terang Hasyim yang baru-baru ini mendirikan sekolah tinggil untuk kajian Al-Qur'an di Depok.
Dia juga menilai, pesantren yang mendidik santrinya sabagai manusia mandiri dan bermanfaat untuk umat banyak mulai luntru karena modernisasi pendidikan bekas Orde Baru. "Saya khawatir anak santri yang pulang ke rumah merasa nganggur karena tidak jadi PNS, padahal dia garap sawah, malamnya ngajarin anak-anak ngaji," ujarnya.
"Dulu orang nyantri tidak untuk mencari karir di dunia kerja. Nyantri itu ya ibadah dalam segala aspeknya. Kiainya memberi ilmu dan mendorong santrinya supaya bermanfaat, bikin madrasah, mulang ngaji. Ekonominya bisa bertani atau berdagang. Sekarang susah, UU pendididkannya tidak jelas, ekonomi pertanian melorot, budaya masyarakatnya instan," jelasnya.
Dikatakan Hasyim, pekerjaan rumah kita yang menyangkut pendidikan sangatlah berat, karena pendidikan ini mencangkup banyak hal dari kehidupan manusia. "Tapi kita harus tetap optimis, pesantren harus terus mendidik masyarakat bagiamanapun beratnya," pungkas Hasyim. (hh)
Terpopuler
1
Jadwal Puasa Sunnah Sepanjang Agustus 2025, Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh
2
Upah Guru Ngaji menurut Tafsir Ayat, Hadits, dan Pandangan Ulama
3
Pakar Linguistik: One Piece Dianggap Representasi Keberanian, Kebebasan, dan Kebersamaan
4
Khutbah Jumat: Rawatlah Ibumu, Anugerah Dunia Akhirat Merindukanmu
5
IPK Tinggi, Mutu Runtuh: Darurat Inflasi Nilai Akademik
6
2 Alasan LPBINU Bandung Sosialisasikan Literasi Bencana untuk Penyandang Disabilitas
Terkini
Lihat Semua