Surabaya, NU Online
Ketua Umum PB NU, KH Hasyim Muzadi mengatakan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) tidak menolak duduk di kepengurusan PB NU 2004-2008 namun menginginkan posisi di mustasyar (penasehat).
"Kalau Gus Mus, beliau menginginkan di mustasyar, sementara Kyai Sahal menginginkan di syuriah, lha nanti kita bicarakan mana tempat yang pas untuk beliau. Gus Mus mengambil posisi dimana," ujar Hasyim di Surabaya, Sabtu.
<>Hasyim mengemukakan hal itu disela-sela menghadiri Mubes VII Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafiiyah di Asrama Haji Sukolilo. Hasyim Muzadi mengatakan hingga saat ini baru KH Sholahuddin Wahid yang menolak masuk kepengurusan. "Kalau alasan beliau ingin ditengah-tengah boleh saja, itu haknya beliau, barangkali bermanfaat, siapa tahu," katanya.
Hasyim mengatakan yang penting pihaknya sudah mengakomodasikan Gus Sholah. "Memang kemarin jam 11 memberitahu saya, namun pemberitahuan itu terlambat karena keburu diumumkan," katanya.
Menurut Hasyim yang penting dirinya sudah memberi kesempatan Gus Sholah masuk. "Kalau kemudian ada perkembangan lain itu terserah beliau saja, kita hanya mampu mengajak, tidak mungkin mampu mewakili," katanya.
Ditanya tentang kekosongan posisi Gus Sholah, dia mengatakan sudah diputuskan dalam tata tertib dan keputusan formatur, personil-personil yang sudah ditetapkan kemudian dia keberatan atau minta bergeser.
"Itu langsung dimandatkan ke Rais Am, Wakil Rais Am dan Ketua Umum, jadi tiga orang inilah yang menyempurnakan bagian-bagian yang lowong. Penggantinya siapa ya belum, tiga orang harus rapat," katanya.
Dia mengatakan ada pengurus yang minta digeser dari syuriah harian bergeser ke mustasyar. "Ini semua akan kita bicarakan insyallah tanggal 13 Desember," katanya.
Ditanya kemungkinan tetap mengakomodasi kubu Gus Dur, dia mengatakan sudah tentu. "Jadi pertama kali kita siapkan tempat yang seluas mungkin untuk itu, ternyata sebagian ada yang keberatan, sebagian minta digabung, yang keberatan ini kita bicarakan lagi siapa penggantinya," katanya.
Hasyim mengatakan sejumlah pengurus yang dipilih ada yang beralasan karena sibuk, ada yang tempatnya jauh, ada yang menyelesaikan tesis, sehingga dipertimbangkan apakah diganti atau tidak.
Menjawab apakah dirinya masih ada perbedaan dengan Gus Dur, dia mengatakan tidak ada karena legitimasi sudah diberikan oleh wilayah.
"Jadi formatur dan susunan pengurus bukan lambang legitimasi, tapi lambang penyusunan programatis, oleh karena itu kalau oke mari bersama-sama, kalau tidak mari kita carikan alternatif yang lain," katanya.
Kedatangan Hasyim di Asrama Haji sempat disambut Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, KH Fawaid As’ad Syamsul Arifin, Ketua DPW PPP Jatim, Masjkur Hasyim dan Ketua Fraksi PPP DPRD Jatim, Farid Al Fauzi yang kebetulan menggelar Muskerwil PPP di tempat tersebut.(an/mkf)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua