Warta

Hasyim Isyaratkan Tak Maju Lagi dalam Muktamar

NU Online  ·  Jumat, 24 Juli 2009 | 12:35 WIB

Jakarta, NU Online
Meski Muktamar ke-32 NU di Makassar masih beberapa bulan lagi, namun Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi telah mengisyaratkan tidak akan maju lagi dalam pemilihan ketua umum PBNU periode berikutnya. Isyarat ini disampaikan Hasyim kepada beberapa pengurus NU di lingkungan PBNU saat berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Hikam II di Depok.

“Bahkan Pak Hasyim juga pernah menyampakan tidak tidak akan maju lagi dalam satu pertemuan dengan pengurus NU di Jawa Timur,” kata ketua PBNU H Musthofa Zuhad Mughni kepada NU Online di kantor PBNU, Jakarta, Jum’at (24/7).<>

Menurutnya, Hasyim juga telah beberapa kali berkomunikasi dengan para kader dan pengurus NU yang lainnya untuk menggantikannya sebagai ketua umum PBNU periode 2010-2015.

Sebelumnya, kepada NU Online di sela-sela peresmian Masjid Al-Hikam di lingkungan Pondok Pesantren Al-Hikam II Depok, Jum’at (17/7) lalu Hasyim juga mengisyaratkan keinginannya untuk menyelesaikan kepemimpinannya pada periode ini karena beberapa alasan.

Menurutnya, keinginan itu juga berasal dari keluarganya. “Keluarga saya sejak beberapa tahun belakangan ini merasa tidak punya ayah,” katanya menceritakan kesibukannya sebagai ketua umum PBNU.

Adik kandung KH Muchith Muzadi ini juga menyatakan akan berkonsentrasi mengajar di Pondok Pesantren Al-Hikam baik yang berada di Depok dan di Malang, Jawa Timur. NU Online juga diminta untuk menyiapkan sarana teknologi informasi untuk memudahkan pendidikan jarak jauh di dua pesantren mahasiswa ini.

Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam II yang beralamat di Kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok atau tidak jauh dari gedung Fakultas Teknik Universitas Indonesia dipersiapkan untuk mahasiswa kampus umum. Asrama mahasiswa direncanakan akan menampung 400 santri mahasiswa. Mereka adalah mahasiswa yang menempuh pendidikan di beberapa universitas umum di sekitar pesantren ini seperti Universitas Indonesia, Guna Dharma dan Universitas Pancasila.

Berbagai fasilitas penunjang di pesantren mahasiswa ini sudah disiapkan di lantai I Masjid Al-Hikam dan diresmikan bersamaan dengan peresmian masjid ini, seperti perpustakaan yang menyediakan berbagai bacaan dari kitab kuning, buku-buku agama berbahasa Indonesia Indonesia, dan akan dilengkapi dengan koleksi buku umum yang diperuntukkan bagi para mahaswa di berbagai fakultas yang menjadi santri di pondok pesantren ini.

Di lantai I masjid Al-Hikam juga terdapat poliklinik sebagai layanan kesehatan bagi masyarakat sekitar. Biaya untuk berobat di poliklinik ini disesuaikan dengan kemampunan masyarakat, sekedar untuk memenuhi kebutuhan pembelian obat, dan dana operasional.

Di samping poliklinik terdapat ruang video mini yang dipersiapkan untuk rekaman, telekonferensi, pelatihan ceramah agama, dan koneksi internet. Ada juga ruang khusus yang dipersiapakan untuk pengembangan perpustaan digital.

Di depan rumah KH Hasyim Muzadi disipkan gedung Kulliyatul Qur’an yakni pendidikan khusus di bidang Al-Qur'an. Pada tahap awal direncanakan hanya diperuntukkan bagi 40 mahasiswa dan dibagi ke dalam dua kelas. Mereka adalah para penghafal Al-Qur’an 30 juz atau para hafidz dan hafidzah yang memiliki ijazah Madrasah Aliyah atau sederajat. (nam)