Warta

Hamzah Haz Buka Kongres XIV PMII : Utamakan Peningkatan SDM Untuk Atasi Krisis

NU Online  ·  Kamis, 17 April 2003 | 04:43 WIB

Kutai, NU ONLINE, Indonesia saat ini masing mengalami berbagai persoalan sosial, ekonomi, politik, maupun hukum yang harus segera diupayakan perbaikannya. Tingkat kemiskinan yang masih 90 persen, seperti dikatakan oleh Wakil Presiden Hamzah Haz ketika memberi sambutan dalam acara pembukaan kongres PMII XIV di lantai I gedung PKM Tenggarong Kutai, menunjukkan bahwa usaha perbaikan Indonesia perlu tenaga ekstra.

Wakil presiden Hamzah Haz, yang juga merupakan salah satu alumni PMII dalam sambutannya pada kongres yang akan dilaksanakan dari 16 - 21 April 2003 mengatakan “Krisis berkepanjangan di Indonesia yang diakibatkan oleh kesenjangan ekonomi, hutang luar negari, dan konflik sosial perlu dicarikan solusi”. Adapun solusi yang ditawarkan wakil presiden adalah. Pertama, membentuk sumberdaya manusia yang handal dan kedua perlunya pengalokasian anggaran yang besar untuk pendidikan.

<>

Kongres ke XIV PMII dengan tema “Merangkai Republik yang Terkoyak juga dihadiri menteri agama Said Agil Al Munawwar, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi, Wakil DPR Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Endin AJ Sofiara dan beberapa anggota DPR RI yang kebetulan adalah alumni PMII. Juga turut hadir dalam acara tersebut bupati Kutai H. Syaukani AR. Selanjutnya, Hamzah Haz menyebutkan bahwa persoalan otonomi daerah (otda) tidak mungkin dihentikan karena pilihan sentralisasi terbukti mengakibatkan kesenjangan antara pusat dan daerah.

Salah satu cara yang mesti dilakukan untuk kemajuan daerah melalui otda adalah dengan memberikan perhatian pada perekonomian rakyat. Sektor riil, khususnya perekonomian rakyat, telah terbukti tahan terhadap krisis yang melanda di Indonesia. Hal lain yang juga disinggung oleh wapres adalah persoalan suksesi kepemimpinan nasional pada tahun 2004 “Siapapun presiden Indonesia nanti, Dia harus mampu membebaskan biaya pendidikan, mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi”, kata Hamzah Haz.

Senada dengan Wakil Presiden Hamzah Haz dalam kaitan dengan persoalan suksesi kepemimpinan nasional, ketua umum PB PMII Nusron Wahid menyatakan “Pemimpin Indonesia ke depan harus mampu melakukan stabilisasi dalam berbagai bidang dan harus mampu menyelamatkan transisi demokrasi dengan kepemimpinan sipil. Tugas pemimpin semakin berat karena penguatan stabilisasi dan penyelamatan transisi demokrasi butuh kerja keras semua komponen bangsa”.

Untuk menghadapi dan mengatasi krisis multidimensi di Indonesia, diperlukan kemampuan dan sumberdaya manusia yang memadai, namun hal itu tidak mungkin tercapai tanpa ada kerjasama dari berbagai elemen daerah lewat otonomi daerah dan pendidikan. (cih).