Warta TAUSIYAH YAUMIYAH RAMADHAN

Hablun Minannas untuk Mencapai Ridho Allah

Kam, 27 Agustus 2009 | 10:04 WIB

Jakarta, NU Online
Demi semakin mendekatkan jarak antara mahluk dengan sang khalik, seorang hamba bukan hanya dituntut untuk khusyuk ketika bermunajat kepada Robb-nya saja. Agar didekati oleh Allah, seorang hamba harus bersedia menengok pada makhluk Allah lainnya.

Amalan-amalan yang berdimensi hablun minallah (berbuat baik di hadapan Allah) saja tidaklah cukup untuk mengantarkan seorang hamba menuju surga. Seorang Muslim mutlak membutuhkan hablun minannas (hubungan baik sesama manusia) untuk mencapai keridhoan Allah SWT.<>

Demikian dinyatakan ustadz Azis Syafi'uddin di hadapan jamaah buka puasa bersama Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama di Musolla Utama Gedung PBNU Jl. kramat Raya, Jakarta, Rabu (26/8). Menurut, Azis, Ramadhan merupakan waktu yang sangat mendukung bagi seorang Mukmin untuk memperbaiki hablun minannas.

"Jika menginginkan rahmat Allah, manusia harus berbuat baik kepada sesama Mahluk Allah. Jika menginginkan surga, manusia tidak boleh menyakiti sesamanya secara bathil," terang ustadz asal Bojonegoro ini.

Lebih lanjut, ustadz yang bekerja di Departemen Agama ini menceritakan tentang kisah seorang yang akan masuk surga karena pahala ibadahnya kepada Allah, namun ternyata pintu surga tertutup semua. Lalu, orang ini mengadu kepada Allah, dan diberitakukan kepadanya agar kembali ke dunia agar berbuat baik kepada manusia dulu sebelum masuk surga.

"Kisah ini menunjukkan bahwa berbuat baik kepada sesama manusia adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dalam berbuat baik kepada Allah SWT (hablun minallah)," tandas Azis. (min)