Habib Umar: Nabi Muhammad Memberikan Contoh Nyata
NU Online Ā· Kamis, 10 Februari 2011 | 03:35 WIB
Habib Umar Muthohar dari Semarang yang menyampaikan taushiyah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Blora, Jawa Tengah, menyerukan agar umat Islam senantiasa mencontoh apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad. Nabi Muhammad tidak hanya melakukan pengajaran dan penuturan belaka, melainkan sekaligus memberikan contoh tindakannya sehingga jelas bagaimana kita harus mempraktekan dan melakukan ajaran yang disampaikan oleh Nabi.
Acara Pengajian Akbar dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW diadakan oleh Yayasan al-Fattah bersama keluarga besar NU Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora pada Senin (7/2) kemarin di Desa Sempu Kecamatan Kunduran. Acara ini dihadiri oleh Bupati Blora Djoko Nugroho, Ketua Cabang GP Ansor, IPNU, IPPNU Kabupaten Blora, Muspika, MWCNU dan Banom NU se Kematan Kunduran dan beberapa kiai di lingkungan kecamatan Kunduran.<>
Habib Umar menyampaikan, pengajian Maulid nabi merupakan saat yang tepat untuk melakukan refleksi bersama tentang kesesuaian dari apa yang telah kita lakukan selama ini dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi. Sehingga kalau sampai saat ini masih terdapat hal-hal yang belum sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi, maka sepulang dari pengajian itu masing masing harus berbenah diri agar dapat mencontoh apa yang telah dilakukan oleh Nabi.
Habib Umar dalam kesempatan itu juga mengingatkan munculnya dua aliran belakangan ini, yaitu aliran āsesatā dan aliran āsesaatā. Aliran āsesatā adalah aliran yang tidak sesuai dengan ajaran syariat Islam, sedangkan aliran āsesaatā adalah aliran yang mengamalkan syariat dalam waktu sesaat.
āKalau ada aliran yang tidak sesuai dengan tuntunan syariāat, maka itu adalah aliran sesat. Sedangkan kalau pada saat pengajian malam ini perempuannya menggunakan pakaian yang menutup aurat, tetapi besok dalam keseharian tidak lagi menutup aurat, maka itu yang disebut sebagai aliran sesaatā, tandasnya.
Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini semarak karena dalam beberapa kesempatan diiringi dendang lagu2 qasidah yang dibawakan oleh Al-Mizan dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta berkolaborasi dengan Hadrah Modern Al-Fattah Ngronggah.
Dalam Sambutanya, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Fattah, KH. Rohmad Husen selaku sohibul bait menyampaikan, acara malam hari itu merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh yayasan setiap tahun sebagai wujud kepedulian dan partisipasi terhadap pengembangan dan pembangunan masyarakat, serta sebagai media untuk mengembangkan dan meneguhkan syiāar Islam.
Ketua PCNU Blora, H. Aunur Rofiq, SE.,M.Si. yang diwakili oleh Drs. Kamsi selaku Ketua MWC NU Kunduran menyampaikan dalam sambutannya terkait pentingnya acara-acara seperti pada malam hari itu sebagai perwujudan ghiroh masyarakat terhadap perjuangan syiāar Islam di Kabupaten Blora sekaligus untuk semakin meneguhkan ajaran Islam Ahlu al-Sunnah wa al-Jamaāah dan menjadi ajang silaturahmi bagi keluarga besar NU.
Terkait dengan pengembangan dan pembangunan masyarakat, secara khusus dalam hal peningkatan ekonomi masyarakat dan infrastruktur daerah, Bupati Blora dalam sambutannya menyampaikan tentang Program pembangunan Pabrik Gula di wilayah barat Kabupaten Blora yang akan segera dibangun pada bulan Maret depan. Pemerataan akses dan peningkatan ekonomi masyarakat menjadi pertimbangan tersendiri dengan dipilihnya Desa Bentolo Kecamatan Todanan sebagai tempat pendirian Pabrik Gula ini.
Selain itu, Bupati juga menegaskan tentang pentingnya upaya penyelesaian masalah melalui musyawarah dan cara-cara yang damai sehingga senantiasa tercipta suasana aman dan damai di masyarakat. Termasuk dalam hal ini adalah upaya penyelesaian masalah terhadap perbedaan faham keberagamaan di masyarakat. Di akhir sambutannya, Bupati Blora mengajak kepada seluruh hadirin untuk senantiasa meneladani Rasulullah SAW yang telah berhasil membangun dan menegakkan struktur social, ekonomi, dan politik yang ideal. (zah)
Terpopuler
1
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
2
Kronologi 3 WNI Tertangkap di Gurun Pasir Hendak Masuk Makkah, 1 Orang Meninggal
3
Prof Masud Said Ungkap Peran KH Tolchah Hasan dalam Pendidikan hingga Kebangsaan
4
Alasan Tanggal 11-13 Dzulhijjah Disebut Hari Tasyrik dan Haram Berpuasa
5
Gus Yahya: Ketegasan dan Konsolidasi Internasional Kunci Wujudkan Solusi Palestina-IsraelĀ
6
7 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam RUU Sisdiknas bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Terkini
Lihat Semua