Warta

Gus Mus: Masyarakat masih butuh Kiai

NU Online  ·  Rabu, 7 Desember 2011 | 01:16 WIB

Jombang, NU Online
KH Mustofa Bisri menyatakan sebutan kiai bukan semata predikat tanpa makna, namun Sosok kiai sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan yang selama ini dicita-citakan.

“Seseorang yang penting, selalu dibutuhkan dan selalu ada untuk masyarakat. Serta senantiasa peduli dan melihat umat dengan kaca mata kasih sayang,” terang Gus Mus saat hadir dalam haul pengasuh PP Darul Ulum.
<>
Ia menambahkan sejak dulu, julukan kiai menurutnya sudah ada dan tidak hanya melekat pada orang tetapi juga pada benda. Karena sebutan iu adalah produk budaya.

“Seperti, kiai Nogososro itu keris. kiai Pleret itu tombak. kiai Slamet itu malah kebo,” ujarnya disambut tawa ribuan hadirin.

Semua kiai itu selalu dihadirkan masyarakat pada saat momen-momen penting dan dibutuhkan. Seperti itu juga kiai masa kini. “Gelar kiai yang diberikan masyarakat itu karena didasari pengabdian, bakti dan kepedulian sang kiai pada masyarakat,” jelasnya.

Makanya bukan hanya orang yang mendalami agama saja yang bisa dijuluki kiai. “Meski agamanya dangkal, kalau benar-benar mengabdi untuk masyarakat bisa dijuluki kiai,” bebernya.

Sayangnya, sekarang ini gelar kiai tak hanya bisa didapatkan dari masyarakat. “Sebab sekarang ini kiai ada empat macam. Selain kiai produk masyarakat, juga ada produk pemerintah, produk media serta produk sendiri,” ucapnya yang kembali disambut ger-geran jamaah.

Namun dia menggarisbawahi, bahwa KH Muh As’ad Umar adalah tipe kiai masyarakat. Sepanjang hidupnya, dia terus mengabdi untuk umat. Salah satu peninggalannya yang monumental yakni memprakarsai pendirian Unipdu dan RS Unipdu Medika. Sejumlah kiai dan pejabat hadir dalam haul tersebut termasuk Wabup Widjono Soeparno.


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman