Jakarta, NU Online
Meski tidak lagi pakai istilah kiai khos, kiai langitan atau kiai kharismatik lainnya. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agaknya tetap memberi tempat khusus bagi para kiai. Ketua Umum Dewan Syura KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mulai mengumpulkan kiai-kiai langgar yang dalam bahasa Gus Dur disebut kiai kampung.
Gus Dur akan mengundang dua ribu kiai kampung se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Konsolidasi kiai kampung itu dikemas dalam acara Majelis Silaturahmi Ulama Rakyat (Masura) pada 18 Februari nanti. Menurut sebuah sumber yang menjadi ketua panitia acara ini, Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB H.Muhyiddin Arubusman.
<>Istilah kiai kampung digagas Gus Dur ketika konflik di tubuh PKB mencapai klimaks. Gara-gara konflik tersebut, kiai-kiai sepuh yang tergabung dalam Forum Langitan (Ponpes Langitan, Widang, Tuban, pimpinan KH Abdullah Faqih), memilih mendirikan partai baru. Yakni, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) yang dipimpin KH Abdurrahman Chudlori dan Choirul Anam. Padahal, sebelumnya, PKB menjadikan kiai Langitan sebagai rujukan fatwa politik. Saat itu Gus Dur secara tegas menyatakan bahwa PKB tidak butuh kiai sepuh, tapi lebih butuh kiai kampung.
Beralihnya perhatian PKB kepada kiai kampung konon karena masyarakat saat ini cenderung memilih politik secara independen. Kiai kharismatik tidak bisa lagi memengaruhi pilihan politik masyarakat, apalagi biasanya mereka hanya menemui rakyat saat ada hajatan besar seperti sunatan, kenduri, kawinan, dan hajatan lainnya. (gpa)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
6
Tuntutan Tak Diakomodasi, Sopir Truk Pasang Bendera One Piece di Momen Agustusan Nanti
Terkini
Lihat Semua