Gus Dur : Polisi Tak Serius Tangani Pembunuhan Kyai
NU Online · Selasa, 2 Desember 2003 | 18:48 WIB
Jakarta, NU.Online
Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa Abdurrahman Wahid bersikeras pembunuhan dua kiai di Jawa Timur bermotif politik. Karena itu, tokoh yang biasa disebut Gus Dur ini menolak penemuan polisi yang menyatakan perkara tersebut bermotif kriminal. Jika polisi bersikeras dengan pendapatnya, Gus Dur mengancam akan mengerahkan massanya untuk mengusut kasus ini. "Kalau polisi nggak dapat bukti itu [politik], berarti polisi nggak kerja," tegas Gus Dur, Selasa malam (2/12).
Gus Dur menilai, kesimpulan polisi dalam menangani kasus ini sama saja dengan melecehkan penemuan aparat keamanan atas kasus pembunuhan sejumlah kiai di Banyuwangi pada 1999. Mantan ketua PBNU itu juga mempertanyakan tudingan kalangan polisi dan militer yang menuding dirinya asal bicara. "Kalau militer beranggapan begitu, itu berarti dia lebih ngawur lagi," balas Gus Dur. Seharusnya, lanjut dia, militer dan polisi meneliti setiap laporan dengan sungguh-sungguh. Bukan malah mengejek laporan itu.
<>Dalam kasus ini, memang banyak yang berseberangan dengan pendapat Gus Dur. Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono salah satunya. Dia menegaskan, pihaknya langsung mengambil langkah cepat setelah mengetahui kejadian ini dengan berkoordinasi dengan polisi. "Polisi sudah melakukan investigasi," jelas dia. Hasilnya, Bambang setuju bahwa untuk sementara kesimpulan kasus ini bermotif kriminal. "Tak ada kaitan dengan politik. Apalagi dengan upaya menggagalkan pemilu [pemilihan umum]," tegas Bambang.
Â
Mengenai ada tidaknya kaitan antara pembunuhan kyai di Lumajang dengan penggagalan pemilu yang diungkapkan Pangab beberapa waktu lalu. Gus Dur mengatakan, "Tolong diadakan penyelidikan lebih jauh apakah ada sambungannnya atau tidak," ungkapnya. Dirinya khawatir kasus Banyuwangi akan terulang lagi.
"Saya tetap minta diadakan penyelidikan yang menyeluruh, janganlah polisi itu buru-buru mengatakan saya tukang bikin ribut, saya cuma minta perlindungan, karena dulu ketika kami diam 147 orang kyai dibunuh, di banyuwangi dan kasusnya tidak dituntaskan hingga sekarang," tegas Gus Dur
Sementara itu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi berpendapat senada dengan Bambang. Bahkan, dia sangat tak setuju dengan sinyalemen Gus Dur yang menyamakan kasus ini dengan kasus ninja di Banyuwangi. "Kalau dulu, korbannya dibiarkan polisi. Sekarang tidak. Jadi nuansanya sudah beda," tegas Hasyim. Lebih lanjut, dia mengajak semua pihak agar tak hanya sibuk mencari latar belakang kasus ini melainkan memikirkan kemungkinan terulangnya kejadian serupa. "Yang penting jaga kewaspadaan," imbau Hasyim.(cih)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyiapkan Bekal Akhirat Sebelum Datang Kematian
2
Menyelesaikan Polemik Nasab Ba'alawi di Indonesia
3
Khutbah Jumat: Tetap Tenang dan Berpikir jernih di Tengah Arus Teknologi Informasi
4
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Pengurus PP ISNU Masa Khidmah 2025-2030
5
Rekening Bank Tak Aktif 3 Bulan Terancam Diblokir, PPATK Klaim untuk Lindungi Masyarakat
6
Khutbah Jumat: Perhatian Islam Terhadap Kesehatan Badan
Terkini
Lihat Semua