Warta

Gus Dur Minta Warga Alas Tlogo Sabar Tunggu Proses Hukum

NU Online  ·  Kamis, 28 Juni 2007 | 10:39 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid meminta agar warga Alas Tlogo Pasuruan yang menjadi penembakan marinir dalam sengkata tanah yang terjadi pada 30 Mei lalu bersabar dan menunggu proses hukum yang tengah berjalan.

Hal tersebut diungkapkannya dalam pertemuan dengan para korban yang datang ke gedung PBNU, Kamis. Dalam hal ini, Gus Dur ditemani oleh Ketua Tim Investigasi Kasus Pasuruan DPP PKB Mahfud MD dan Lakumham DPW PKB Jatim Aris.

<>

Dikatakan oleh Gus Dur bahwa proses pengadilan tersebut memerlukan waktu yang sangat panjang. “Kita tidak boleh emosi karena kemarahan dan kejengkelan saja tidak akan bisa menyelesaikan masalah,” tuturnya.

Mantan Ketua Umum PBNU ini juga meminta agar kasus ini diselesaikan dalam pengadilan sipil karena yang menjadi korban adalah warga sipil yang telah menewaskan 4 orang warga Alas Tlogo dan korban luka lainnya.

Gus Dur menduga ada kasus korupsi dalam pembelian tanah di Alas Tlogo oleh TNI. “Makanya kita buktikan di pengadilan, dan jika terbukti, tanah tersebut harus dikembalikan kepada warga,” paparnya.

Rombongan warga sudah datang ke Jakarta sejak Selasa lalu dengan dipimpin oleh Lurah Alas Tlogo Imam Sunadi. Sejumlah korban menceritakan dengan suasana emosional bagaimana mereka dianiaya oleh tentara meskipun sudah meminta-minta ampun.

“Saya berkali-kali meminta ampun agar tidak ditembak, namun tentara-tentara tersebut malah memukuli saya layaknya bal poli,” tutur Samad (54), kakek yang kehilangan seorang putrinya dan salah satu cucunya terluka berat.

Dikatakan oleh Samad yang menyaksikan peristiwa tersebut secara langsung bahwa tidak benar para tentara tersebut menembak ke arah bawah. “Mereka memberondong dengan senapan laras panjang dengan posisi ditengah-tengah, tidak ke bawah, yang membuat warga berjatuhan,” katanya.

Untungnya, pada saat tersebut tak banyak warga yang ada di lokasi sehingga jumlah korban tak bertambah. Penembakan ini merupakan puncak dari proses intimidasi yang sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya yang dilakukan oleh tentara.

Ditanya wartawan apakah ia akan memaafkan para tentara yang telah menghilangkan anggota keluarganya dan menimbulkan trauma psikologis baginya, Samad tak menjawab dan memilih diam seribu bahasa.

Aris dari Lakumham DPW PKB Jatim menyatakan akan terus membela warga Alas Tlogo dalam proses hukum kasus penembakan warga, termasuk upaya peradilan perdata dalam sengketa tanah. (mkf)