Jakarta, NU Online
Ketua Umum Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kembali menegaskan bahwa dirinya tidak mendukung Partai Golkar dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden mendatang.
"Tidak ada yang mendukung. Kalau saya izinkan adik saya (Shalahuddin Wahid) menjadi calon (Cawapres) Golkar, bukan berarti saya mendukung," kata Gus Dur usai melapor ke Panwaslu di Jakarta, Kamis.
<>Ditanya tentang pernyataan Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab yang menyatakan partainya akan mendukung pasangan Wiranto-Shalahuddin dari Golkar, Gus Dur mengatakan itu urusan Alwi Shihab, bukan urusan dirinya.
"Kalau Pak Alwi bilang PKB akan mendukung Wiranto terserah, itu urusan Pak Alwi," kata Gus Dur seraya menjelaskan jika ada perbedaan antara dirinya pribadi dengan PKB.
Sebelumnya Alwi Shihab mengatakan, PKB mengajukan Gus Dur dan Marwah Daud Ibrahim sebagai pasangan Capres dan Cawapres, namun jika pencalonan itu gagal maka dukungan akan diarahkan ke pasangan Wiranto-Shalahuddin.
Ketika melamar Shalahuddin, Partai Golkar mensyaratkan adanya izin dan dukungan tertulis dari PKB, namun mengingat PKB mengajukan pasangan calon sendiri maka PKB menjanjikan akan memberi dukungan jika calonnya tidak lolos.
Gus Dur mengatakan, dirinya telah berbuat banyak agar lolos dalam pencalonan, namun jika ternyata gagal juga maka ia tidak akan ngotot lagi dan lebih memilih berada di luar sistem.
Jika lebih dari setengah anggota PKB tidak lagi mengikuti dirinya, maka Gus Dur menyatakan akan meninggalkan PKB dan membuat partai baru. "Namanya Partai Demokrasi Bebas," kata Gus Dur.
Lebih lanjut Gus Dur mengatakan, jika dirinya gagal menjadi Capres, maka sejumlah kiai pendukungnya menyatakan tidak akan memilih alias golongan putih (Golput).(mkf/an)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
4
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
Terkini
Lihat Semua