Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, menyisakan kesedihan di sisi lain. Pasalnya, seriring perkembangan itu, ternyata jumlah guru pengajar Al-Quran yang mumpuni makin berkurang meski tidak sedikit orang yang ingin mempelajari kitab suci umat Islam tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Pengasuh Pesantren Ilmu Al-Quran (PIQ) Singosari, Malang, Jawa Timur, KH Bashori Alwi, kepada NU Online di Malang belum lama ini. “Masih banyak orang antusias belajar Al-Quran, hanya kurang guru yang mumpuni dalam bidang itu,” katanya<>
Fenomena itu, menurut Kiai Bashori, terjadi karena kurangnya orang mengaji Al-Quran dengan benar, tapi dia sudah berani mengajar orang lain. Juga penurunan kualitas pengajian Al-Quran disebabkan karena perhatian orang semakin terpecah pada persoalan lain.
“Kesempatan lebih banyak dicurahkan pada dunia,” jelas Kiai Bashori yang juga salah seorang pendiri Jamiyatul Qura’ Walhuffadz (JQH)--organisasi para pembaca dan penghapal Al-Quran di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU). (sbh)
Terpopuler
1
Kader PMII Dipiting saat Kunjungan Gibran di Blitar, Beda Sikap ketika Masih Jadi Wali Kota
2
Pihak MAN 1 Tegal Bantah Keluarkan Siswi Berprestasi Gara-gara Baju Renang
3
Kronologi Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Pihak Sekolah
4
Negara G7 Dukung Israel, Dubes Iran Tegaskan Hindari Perluasan Wilayah Konflik
5
KH Miftachul Akhyar: Menjadi Khalifah di Bumi Harus Dimulai dari Pemahaman dan Keadilan
6
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
Terkini
Lihat Semua