Jakarta, NU.Online
Wakil Ketua DPP Gerakan Pemuda Ansor, H. Niam Salim minta kepada warga GP Ansor di seluruh daerah agar turut mengambil bagian dalam upaya mensukseskan penyelenggaraan Pemilu 2004.
"Sekarang ini banyak muncul analisis bahwa Pemilu 2004 akan diwarnai kekerasan politik atau konflik. Nah, itu merupakan tugas kita semua bagaiamana mengamankan Pemilu nanti agar tidak muncul prediksi seperti itu," ujarnya di Kendari, Jumat malam.
<>Salim mengemukakan hal itu pada pembukaan Konferwil II Pengurus Wilayah XIII GP Ansor Sultra yang dirangkaikan dengan pelantikan PW Fatayat NU Sultra.
Ia mengatakan, di tengah hiruk pikuknya dalam menghadapi Pemilu 2004 agar GP Ansor dapat menunjukkan jati dirinya untuk menciptakan soliditas keutuhan bangsa. Menurut dia, pelaksanaan Pemilu 2004 merupakan pintu gerbang yang dapat menentukan masa depan bangsa Indonesia yang beradab, sebab Pemilu kali ini sangat berbeda dengan pelaksanaan Pemilu sebelumnya.
"Kalau Pemilu itu terganggu dengan konflik, apalagi sampai gagal, maka tentu sulit untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang demokrasi dan beradab," ujarnya. Ia juga menegaskan, GP Ansor tidak akan berpihak atau mendukung pada salah satu Parpol tertentu dalam Pemilu, tetapi dalam misi organisasi pemuda keagamaan ini adalah pemersatu bangsa. "GP Ansor harus menunjukkan jati dirinya karena telah memiliki stasiun sendiri, oleh karena itu, tidak akan berpihak Parpol tertentu," ujarnya.
Oleh karena itu, ia minta kepada kader-kader GP Ansor agar tidak "menyakiti" Parpol tertentu, tetapi harus dapat berperan sebagai mediator dalam membangun kebersamaan demi terwujudnya kehidupan berdemokrasi.
"GP Ansor harus mengedepankan semangat persaudaraan dan kebersamaan demi untuk mewujudkan Negara Kesatuan RI (NKRI) tetap utuh," ujarnya.
Oleh karena itu, ia minta dalam Konferwil GP Ansor Sultra agar bisa mengelobarisakan diri dengan berbagai elemen masyarakat untuk membangun kebersamaan.
"Kita perlu mengelaborasikan dengan komponen masyarakat seperti ormas atau Parpol, sebab tidak cukup kalau hanya memberikan pengertian, tetapi perlu juga ada contoh dalam menyatukan persepsi kita untuk menciptakan kebersamaan," ujarnya (Cih)***
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
3
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua