Warta

Forum Santri Demak Kader Generasi Bahsul Masail

NU Online  ·  Senin, 26 Desember 2011 | 03:51 WIB

Demak, NU Online
Forum Silaturrahim Santri Pesantren Demak (FS2PD) menyelenggarakan Musyawarah Fathul Qarib putaran ke 3 Kamis (22/12) di gedung sekretariat NU Jl Sultan Fattah no 611 Bintoro Demak.

Acara diikuti puluhan santri dari berbagai wilayah di Kabupaten Demak diantaranya PP Miftahul Ulum Ngemplak Mranggen, PP Al Istiqomah Kembangan Bintoro, PP Al Ma’arif Pilang Wetan Kebonagung, PP Al Wahid Weding Bonang, PP Assujudiyyah Tembiring, dan PP Al Mubarok Kalianyar Wonosalam.
<>
Koordinator pelaksana yang juga santri PP As Sujudiyyah Muhammad Taufiq mengharapkan acara ini dimaksudkan sebagai kaderisasi santri dalam bahsul masa’il, sebagai kesinambungan agar tradisi ulama dalam membahas problem yang berkembang dalam masyarakat.

“harapan kami agar nantinya tidak ada kekosongan ulama yang mumpuni keilmuannya dan ahli dalam bahsul masail,” harapnya.

Acara dimulai pukul 20.30 dengan pembacaan fashlun fi ahkamil khiyar lafdhon oleh petugas (Qari) dilanjutkan dengan penjelasan ma’na lafdhi dan ma’na murad dan selanjutnya pada sesi kedua adalah fahmul murad dimana para peserta bertanya, berpendapat, dan berdebat tentang pemahaman fashal tersebut sesuai kalimat-kalimat yang tertulis dalam kitab Fathul Qarib.

“Kami juga memberi kesempatan para santri untuk mengirimkan as’ilah sekaligus dibahas di sini, bila nanti mauquf, akan dibahas pada pertemuan berikutnya,” ungkap Habibullah, koordinator Pengembangan Bahsul Masail FS2PD.

Kiai muda Alumni Pesantren Lirboyo yang juga pengasuh pondok ini menyatakan keperihatinannya tentang regenerasi bahsul masail dikalangan kiai muda di Demak, dengan forum bahtsul masail ini diharapkan bisa melatih dalam menjawab masalah.

“Dengan begitu, mereka lebih cepat belajar tentang metode dan praktik bahsul masail, walaupun kadang ada yang mauquf karena kitab referensi yang dibutuhkan tidak dibawa,” imbuhnya.

Ketua FS2PD, Maimun Zubair, ketika dikonfirmasi menyatakan bahwa musyawarah Fathul Qarib bulanan ini diselenggarakan tiap Jum’at Kliwon, dan sudah berjalan 1 tahun dari Dzul Qa’dah sampai Sya’ban.

“Ini adalah tahun kedua dan sudah kali ketiga,memang tempatnya sudah permanen di gedung NU untuk mempermudah jangkauan para santri” ungkapnya.

“Kami berharap para sesepuh di NU mendukung acara ini, termasuk dalam pendanaan, karena kami masih terbatas dalam finansial. Kitab-kitab referensi di perpustakaan NU juga masih perlu dilengkapi agar kami tidak berat membawa dari pondok,” ujar ustadz yang telah malang melintang di kancah bahsul masail ini.

 

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor : A. Shiddiq Sugiarto