Warta

Elemen Mahasiswa Prihatin Nasib Buruh Indonesia

Ahad, 2 Mei 2010 | 03:15 WIB

Jakarta, NU Online
Tiga organisasi mahasiswa tingkat nasional, yakni PB PMII, Presidium Pusat GMNI, dan DPP Presidium PMKRI menyatakan amat prihatin atas nasib dan masa depan kaum buruh di Indonesia, terlebih parah pekerja migran miskin yang terus bertambah jumlahnya.

Demikian benang merah pernyataan mereka melalui tiga aktivisnya secara terpisah, Sabtu, terkait momentum `May Day` (Hari Buruh Inernasional), yang antara lain ditandai aksi demo besar-besaran di Jakarta, serta beberapa kota besar di seluruh Indonesia<>.

"Mahasiswa wajar prihatin dan nyatanya banyak yang frustrasi melihat realitas proses. Pemiskinan secara sistematis attas kaum buruh kita. Mahasiswa sebagai calon pekerja atau buruh pun menyatakan solidaritas atas nasib pekerja buruh kita," kata Ketua Komite Advokasi Rakyat Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Muh Item.

Karenanya, ia mengajak seluruh elemen mahasiswa dan rakyat agar terus membangun kesadaran untuk berjuang serta melakukan aksi-aksi politik menuntut perubahan gaya kepemimpinan nasional yang cenderung lebih memihak kepada sistem kapitalis liberal.m

Sementara itu, salah satu Ketu Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Adien Djauhari menyatakan, pihaknya mengharapkan adanya kebijakan Pemerintah yang semakin pro pekerja dan kaum buruh pada umumnya.

"Karena, merekalah salah satu sokoguru pembangunan bangsa yang perannya signifikan dari waktu ke waktu," ujarnya.

Sedangkan Presidium Dewan Ppimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Mahasis Katolik Republik Indonesia (PMKRI), melalui seorang ketuanya, StefanusAsat Gusma, mengungkapkan, para kadernya telah turun ke jalan bersama massa aksi buruh sejak Jumat (30/4) kemarin d Bandung.

"Aksi solidaritas para aktivis PMKRI dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas perlakuan tidak adil selama ini, karena hidupnya yang semakin suram, sementara Pemerintah dan dunia usaha menikmati fasilitas hidup enak, malah dengan berkolaborasi ,mengemplang` pajak," ungkap Humas PMKRI, Midian Sihotang. (ant/sam)