Dubes Swiss Kunjungi PBNU, Jelaskan Masalah Prakarsa Pelarangan Menara Masjid
NU Online · Rabu, 14 Oktober 2009 | 12:00 WIB
Duta besar Swiss untuk Indonesia Bernardino Regazzoni melakukan kunjungan ke PBNU untuk menjelaskan masalah Prakarsa pelarangan menara masjid yang diajukan oleh sebagian masyarakat Swiss. Ia diterima oleh Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.
Prakarsa pelarangan pembangunan menara masjid ini diajukan pada 8 Juli 2008 yang ditandatangani 113.540 orang inisiatif ini diajukan oleh komite independent yang mewakili berbagai partai politik.<>
Pada tanggal 29 November mendatang akan dilakukan voting apakah pembangunan masjid ini akan dilarang atau tidak. Menurut UU Swiss, sebuah prakarsa harus ditindaklanjuti jika ditandatangani minimal 100 ribu orang.
Regazzoni menjelaskan pemerintah dan parlemen menentang keberadaan Prakarsa ini dan merekomendasikan pemilik hak suara untuk menentangnya.
“Pemerintah Swiss percaya bahwa pelarangan pembangunan menara merupakan larangan yang tak dapat diterima bagi komunitas muslim untuk menjalankan keyakinan agamanya,” katanya.
Pelarangan ini merupakan diskriminasi terhadap umat Islam, dan tidak mengacu pada simbol arsitektural agama lain. Karena itu, pelarangan ini tidak sesuai dengan nilai kebebasan dan masyarakat demokratis.
Karena itu, Dewan Federal dan Parlemen meminta dilakukannya dialog yang didasarkan pada sikap saling menghormati untuk mempromosikan saling pengertian antara agama yang berbeda dan integrasi mereka di Swiss.
Dukungan terhadap kebebasan membuat menara masjid juga datang dari masyarakat Yahudi dan Kristen yang ada di Swiss yang tergabung dalam The Swiss Council of Religions (SCR) seperti dalam siaran pers yang mereka sebarluaskan pada awal September 2009 lalu. The Swiss Council of Churches menuntut adanya integrasi, bukan pengeluaran bagi komunitas beragama.
SCR berpendapat bahwa prakarsa ini merupakan wujud dari kekhawatiran dan ketakutan terhadap muslim. Perbedaan pandangan yang ada saat ini harus disikapi dengan serius agar tidak mengganggu hak kebebasan beragama yang merupakan hak dasar universal.
Jumlah muslim di Swiss diperkirakan mencapai 350-400 ribu jiwa yang mayoritas berasal dari Eropa Tenggara dan dari Turki. Terdapat sekitar 150 pusat kebudayaan dan jamaah muslim. Jumlah masjid atau tempat ibadah lain berkisar 100 buah. Sebagian dari masjid tersebut memiliki menara.
Mayoritas dari komunitas muslim ini juga terintegrasi dengan baik dengan masyarakat Swiss. Hubungan antara muslim dan non-muslim berjalan dengan damai dan tak ada problem. (mkf)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Aksi ODOL Tak Digubris Pemerintah, Sopir Truk Mogok Kerja Nasional Mulai 13 Juli 2025
3
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
PM Spanyol Sebut Israel Dalang Genosida Terbesar Abad Ini
6
Al-Azhar Mesir Kecam Pertemuan Sekelompok Imam Eropa dengan Presiden Israel
Terkini
Lihat Semua