Warta

Dua "Pembunuh" Kiai Asmuni Tertangkap

NU Online  ·  Senin, 8 Desember 2003 | 11:55 WIB

Jakarta, NU.Online
Tim gabungan Polres Lumajang, Polwil Besuki, dan Polda Jatim telah menangkap dua orang yang diduga sebagai pembunuh tokoh PKB Jatiroto, Lumajang KH Asmuni Ishak pada 27 November lalu.

"Kami sudah mengamankan empat orang dan dua orang diantaranya kami curigai sebagai pembunuh sesuai keterangan puluhan saksi lain dan barang bukti berupa celana dan 12 lokasi ceceran darah," kata Direktur Reserse Kriminal (Reskrim) Polda Jatim Kombes Pol Drs Sutarman di Mapolda Jatim, Senin petang.

<>

Didampingi Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Pol Sad Harunantyo, ia menjelaskan polisi belum menetapkan dua orang yang dicurigai itu sebagai tersangka, karena polisi akan membuktikan kecurigaan itu secara ilmiah melalui tes DNA.

"Kami sebenarnya masih mengejar dua orang lagi yang kami curigai sebagai pelaku tapi kabur. Yang jelas, kami sudah menangkap empat orang asal Lumajang yang dua diantaranya kami curigai sebagai pelaku, meski ada dua orang yang masih buron," katanya.

Menurut dia, polisi mencurigai dua orang sebagai pelaku seusai dengan keterangan sebagaian dari 27 saksi yang mengarah kepada dia serta bukti celana berceceran darah di rumah salah satu dari dua orang yang diduga pembunuh itu.

"Tapi, kami masih akan membuktikan secara ilmiah melalui tes DNA terhadap darah di celana, sidik jari di rumah kiai Asmuni, gigi palsu kiai Asmuni, dan ceceran pada 12 tempat. Kalau hasil tes DNA menyimpulkan semuanya identik, maka keduanya akan kami tetapkan sebagai tersangka," katanya.

Dengan pembuktian secara ilmiah itu, katanya, polisi akan memiliki bukti kuat untuk menetapkan siapa yang menjadi pelaku pembunuhan, meski dua orang yang diamankan polisi itu tidak mengaku.

Dalam keterangan pers itu, Kombes Sutarman tak mau merinci identitas ke-empat orang yang ditangkap dan dua diantaranya diduga sebagai pelaku, namun dia menyebutkan mereka ditangkap di kawasan Jatiroto, Lumajang dan mereka merupakan orang Lumajang.

Ditanya tentang motif pembunuhan, ia menyatakan polisi belum memiliki motif karena motif akan dapat ditelusuri bila sudah ada orang yang dinyataka sebagai tersangka.

"Karena itu, kami belum tahu motif di balik pembunuhan itu, kecuali melontarkan dua hipotesa bahwa kasus pembunuhan itu merupakan kasus 365 KUHP atau pencurian dengan kekerasan dan pembunuhan yang direncanakan atau tidak. Hipotesa itu bukan motif," katanya.

Tentang istri almarhum kiai Asmuni, Hj Siti Mutmainah (38), sebagai saksi kunci, ia mengatakan korban luka itu masih belum pulih, terutama trauma psikis yang dialami. "Beliau memang akan menjadi saksi kunci, karena beliau tahu persis kejadian saat itu, tapi beliau masih trauma, bahkan beliau belum tahu kalau  suaminya meninggal dunia. Itu keterangan dari Dinas Psikologi Polda Jatim yang dikirim ke sana," katanya.

Kiai Asmuni adalah Ketua Dewan Syuro DPAC PKB Jatiroto yang terbunuh pada 27 November lalu, kemudian Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menilai kasus pembunuhan itu bertujuan untuk menggagalkan Pemilu 2004 dalam bentuk mengacaukan stabilitas keamanan. (cih)